Pontianak – Pertamina menyadari bahwa sistem penjualan Gas Elpiji 3 kg yang menggunakan sistem terbuka di Pangkalan, tidak berjalan maksimal. Meksipun sudah ada batasan maksimal pembeliannya. Untuk itu, Pertamina melakukan upaya lain agar Gas Elpiji bersubsidi tersebut tidak mengalami kelangkaan dan tepat sasaran.
“Oleh karena sistem penjualan sekarang kan menggunakan sistem terbuka, sama hal nya dengan Toko kemudian siapa pun boleh datang membeli. Walaupun Kita memberikan batasan maksimal pembelian itu. Untuk itu konsen Kami, dari stok yang memang sudah Kami sediakan dengan cukup, sekarang mekanismenya Kami utamakan untuk Operasi Pasar. Operasi Pasar disini dimaksudkan, pertama sudah jelas harganya Rp 16.500 sesuai HET, kemudian yang kedua lebih selektif, dalam artian menggunakan KTP, kemudian kartu keluarga. Bahkan kita menghindari adanya pembelian berulang dengan mencelupkan jari,” jelas Teuku Johan Miftah, Marketing Branch Manager Pertamina Kalbarteng, Senin (24/12).
Menurut Teuku Johan Miftah, sampai dengan akhir tahun, direncanakan ada 60 sampai 70 titik Operasi Pasar di seluruh wilayah Kalimantan Barat. Dengan jumlah tabung Gas Elpiji 3 kg yang telah disiapkan sebanyak 187 ribu tabung.
“Sampai dengan akhir tahun, kemudian paska akhir tahun, hitung hitungan Kami sudah kami rencanakan 60 sampai 70 titik Operasi Pasar di seluruh Kalimantan barat. Jumlah tabung yang disiapkan itu 187 ribu tabung ,” pungkasnya. (Zz)
Artikel ini telah dibaca 1938 kali