Pertamina Siap Dukung BBM Campur Etanol 10 Persen (E10) untuk Kurangi Emisi dan Impor

Pertamina menyatakan dukungan penuh terhadap rencana pemerintah menerapkan campuran etanol 10 persen (E10) pada bahan bakar bensin. Langkah ini dinilai penting untuk mendorong transisi energi, mengurangi emisi karbon, dan menekan ketergantungan impor BBM. Foto: tangkapan layar YouTube PonTV

KalbarOke.com — PT Pertamina (Persero) menyatakan dukungan penuh terhadap rencana pemerintah yang akan mewajibkan campuran etanol sebesar 10 persen (E10) pada bahan bakar minyak (BBM) jenis bensin. Program ini dinilai sebagai langkah strategis menuju transisi energi bersih dan pengurangan emisi karbon di Indonesia.

Direktur Utama Pertamina, Simon Aloysius Mantiri, menegaskan bahwa Pertamina siap berkolaborasi dengan pemerintah dalam penerapan program BBM campur etanol. Langkah ini disebut sejalan dengan komitmen perusahaan dalam menyediakan energi yang lebih ramah lingkungan dan berkelanjutan.

“Seperti kita tahu, di beberapa negara sudah menerapkan BBM dicampur etanol. Bahkan di Brasil, ada kota yang sudah menerapkan E100, sementara lainnya masih E20. Kita juga akan bertahap ke arah itu. Ini bagian dari inisiatif Pertamina untuk mendorong transisi energi dan menekan emisi,” ujar Simon di Jakarta, usai menghadiri rapat terbatas di Istana Kepresidenan.

Baca :  Pemerintah Siap Terapkan Biodiesel 50 Persen Mulai 2026, Konsumsi Solar Capai 40 Juta Kiloliter

Pemerintah sendiri tengah menyusun peta jalan penerapan E10 sebagai bagian dari strategi ketahanan energi nasional. Campuran etanol dalam BBM diharapkan tidak hanya menekan ketergantungan pada impor minyak, tetapi juga meningkatkan nilai tambah industri bioetanol dalam negeri yang berbasis bahan baku alami seperti tebu dan singkong.

Campuran etanol dalam BBM bukan hal baru di dunia. Beberapa negara seperti Amerika Serikat, Brasil, dan Thailand telah lama menerapkan kebijakan serupa untuk menekan emisi gas rumah kaca serta memperkuat industri energi terbarukan.

Baca :  Jaga Keanekaragaman Hayati Lewat Konservasi Gajah Liar

Simon menambahkan bahwa Pertamina telah memiliki fasilitas dan pengalaman teknis untuk mendukung produksi serta distribusi BBM campur etanol (E10) di Indonesia. “Kami mendukung penuh kebijakan pemerintah. Penerapan E10 adalah langkah konkret menuju BBM ramah lingkungan dan masa depan energi yang lebih hijau,” tutup Simon.

Dengan langkah ini, Indonesia semakin mendekati era energi bersih yang mengandalkan sumber daya terbarukan — sejalan dengan target net zero emission 2060 yang telah dicanangkan pemerintah. (*/)