Pihak PMI Kota Pontianak mengaku masih saja kekurangan pendonor dan stok darah. Sebagian besar hal itu dikarenakan masih takutnya masyarakat untuk melakukan donor darah, kendati sudah berupaya mengumpulkan darah dengan aksi jemput bola ke masyarakat, namun hal itu ternyata belum juga mencukupi permintaaan stok darah setiap harinya.
Di masa pandemi Covid-19, jumlah pendonor darah di PMI Kota Pontianak menurun, sehingga otomatis ketersediaan darah pun menurun. Hal ini berbanding terbalik dengan permintaan stok darah yang selalu ada setiap harinya.
Menurut pihak PMI, kurangnya jumlah pendonor diakibatkan oleh kekhawatiran masyarakat untuk mendonorkan darahnya di masa pandemi. Padahal PMI Kota Pontianak telah melakukan prosedur protokol kesehatan yang dianjurkan pemerintah.
Rinanda, salah seorang petugas lapangan PMI Kota Pontianak mengatakan, kini perharinya PMI membutuhkan 200 kantong darah, namun pemasukan yang ada setiap hari rata rata hanya 50 kantong saja. Hal itu pun menjadi pekerjaan berat PMI Pontianak. Mengingat PMI Pontianak juga turut membantu kebutuhan darah di sejumlah daerah di Kalbar termasuk Kubu Raya.
Kendati PMI Pontianak sudah melakukan upaya jemput bola ke para pendonor, namun menurut Rinanda hasil yang didapat kadang tak juga mencukupi permintaan darah.
Ketua Panitia Milad Yarsi ke 37 Hendra Priyatnanto mengatakan, kegiatan donor darah ini merupakan upaya untuk membantu PMI dalam mensuplai stok darah, mengingat di masa pandemi ini jumlah pendonor darah menurun drastic. (SEP)
Artikel ini telah dibaca 1287 kali