Polda Metro dan Bareskrim Tangani Ledakan SMAN 72 Jakarta, Laporan Sudah ke Presiden Prabowo

Wakapolri Komjen Dedi Prasetyo memastikan penyidik Polda Metro Jaya dan Bareskrim Polri tengah mendalami penyebab ledakan di SMAN 72 Jakarta Utara. Foto: tangkapan layer YouTube PonTV

KalbarOke.com — Wakil Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia (Wakapolri) Komjen Dedi Prasetyo memastikan bahwa penyidik Polda Metro Jaya dan Bareskrim Polri kini tengah menangani dan mendalami penyebab insiden ledakan di SMAN 72 Jakarta Utara yang terjadi pada Jumat (8/11) siang.

Dedi menjelaskan, tim penyidik gabungan sudah berada di lapangan sejak awal untuk mengumpulkan data forensik dan bukti material yang dapat mengungkap sumber ledakan. Salah satu fokus utama penyelidikan adalah analisis unsur kimia dan benda yang diduga menjadi pemicu ledakan.

“Penyidik dari Polda Metro dan Bareskrim sudah bekerja sama untuk menelusuri penyebab ledakan ini. Saat ini sedang dilakukan analisis terhadap unsur kimia dan barang bukti yang ditemukan di lokasi,” ujar Dedi di Jakarta, Jumat sore.

Baca :  Bareskrim Tetapkan Satu Tersangka Tambang Pasir Ilegal di Lereng Merapi, Nilai Kerugian Capai Rp3 Triliun

Wakapolri juga mengonfirmasi bahwa laporan awal mengenai ledakan ini telah disampaikan langsung kepada Presiden Prabowo Subianto. Namun, arahan lanjutan dari Presiden masih menunggu hasil investigasi lengkap dari tim penyidik di lapangan.

“Laporan awal sudah kami sampaikan kepada Bapak Presiden Prabowo. Untuk langkah lebih lanjut, kami menunggu hasil penyelidikan mendalam yang sedang dilakukan tim gabungan,” jelasnya.

Peristiwa ledakan di SMAN 72 Jakarta, Kelapa Gading, Jakarta Utara, terjadi saat khotbah salat Jumat dan menyebabkan puluhan orang luka-luka, sebagian di antaranya siswa sekolah. Saat ini, korban masih dirawat di RS Islam dan RS Yarsi Cempaka Putih dengan kondisi yang beragam.

Baca :  Dua Ledakan Guncang SMAN 72 Jakarta Saat Salat Jumat, 20 Orang Terluka

Kepolisian juga telah mengerahkan tim Laboratorium Forensik (Labfor), Inafis, dan Gegana untuk menyisir lokasi dan memastikan tidak ada ancaman lanjutan. Hingga kini, area sekolah masih dipasangi garis polisi dan dijaga ketat.

Komjen Dedi menegaskan bahwa Polri akan bekerja profesional dan transparan dalam menangani kasus ini. Ia meminta masyarakat untuk tidak berspekulasi dan menunggu hasil resmi dari penyidik.

“Kami pastikan seluruh proses dilakukan secara hati-hati dan ilmiah. Hasilnya nanti akan kami sampaikan secara terbuka,” tegasnya. (*/)