Polisi Temukan Senjata Mainan di Lokasi Ledakan SMAN 72 Jakarta, 54 Orang Terluka

Wamenkopolkam Lodewijk Freidrich Paulus memastikan senjata yang ditemukan di lokasi ledakan SMAN 72 Jakarta hanyalah mainan. Foto: tangkapan layer YouTube PonTV

KalbarOke.com — Misteri dua ledakan yang mengguncang SMA Negeri 72 Jakarta pada Jumat (8/11) mulai terungkap. Wakil Menteri Koordinator Bidang Politik dan Keamanan (Wamenkopolkam) Lodewijk Freidrich Paulus mengungkapkan bahwa senjata yang ditemukan di lokasi kejadian ternyata hanyalah senjata mainan.

Dalam keterangannya, Lodewijk menyebut bahwa temuan tersebut sempat menimbulkan dugaan adanya keterlibatan kelompok bersenjata. Namun setelah dilakukan pemeriksaan oleh aparat kepolisian, dua jenis senjata—sebuah laras panjang dan sepucuk pistol—dipastikan bukan senjata sungguhan.

“Senjata yang ditemukan di lokasi itu bukan senjata api asli, melainkan senjata mainan. Jadi tidak ada indikasi penggunaan senjata api dalam insiden ini,” ujar Lodewijk di Jakarta, Jumat sore.

Baca :  2 Bulan Buron, Pelaku Curanmor Ngabang Ditangkap Setelah Gadaikan Motor Curian

Lodewijk menambahkan, penyebab ledakan masih dalam tahap penyelidikan. Ia menepis dugaan bahwa ledakan berasal dari bom molotov, karena tidak ditemukan bekas kebakaran yang biasanya muncul dari jenis bahan peledak tersebut.

“Kalau bom molotov, pasti ada api dan kebakaran. Tapi ini tidak ada. Jadi, kita masih cari sumber pastinya,” jelasnya.

Sementara itu, Polisi masih menyelidiki identitas terduga pelaku, termasuk kemungkinan apakah pelaku merupakan siswa SMAN 72 atau orang luar.

Peristiwa dua kali ledakan di masjid sekolah SMAN 72 Jakarta, Kelapa Gading, Jakarta Utara, terjadi saat salat Jumat berlangsung sekitar pukul 12.15 WIB. Ledakan pertama terdengar dari dalam masjid, disusul ledakan kedua di luar area ibadah.

Baca :  Terduga Pelaku Ledakan SMAN 72 Jakarta Masih Hidup dan Jalani Operasi, Usianya 17 Tahun

Akibat kejadian itu, sebanyak 54 orang mengalami luka-luka, dengan tiga di antaranya luka serius. Para korban telah mendapat perawatan di sejumlah rumah sakit terdekat, sementara sebagian besar siswa hanya memerlukan rawat jalan.

Hingga kini, area sekolah masih dipasangi garis polisi, dan tim laboratorium forensik (Labfor) Polri terus melakukan penyelidikan guna memastikan bahan yang memicu ledakan. Pemerintah mengimbau masyarakat agar tidak menyebarkan informasi spekulatif sebelum hasil resmi diumumkan. (*/)