KalbarOke.com – Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri) mengundang Kepolisian Hong Kong (Hong Kong Police Force) sebagai pembicara dalam Apel Kepala Satuan Wilayah (Kasatwil) 2025. Langkah ini dilakukan untuk mencari referensi internasional terkait model penanganan aksi unjuk rasa yang lebih humanis dan sesuai prinsip kebebasan berpendapat.
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menjelaskan bahwa kerja sama tersebut bertujuan untuk merumuskan pendekatan baru dalam mengelola aksi massa di Tanah Air.
“Kita mengundang pembicara dari Kepolisian Hong Kong terkait model-model penanganan aksi, khususnya terkait kebebasan mengeluarkan pendapat,” ujar Kapolri di Mako Puslat Korbrimob Polri, Cikeas, Bogor, Senin (24/11/2025).
Jenderal Sigit menekankan bahwa Polri tengah mengubah paradigma penanganan aksi massa. Jika sebelumnya fokus pada pengamanan, kini orientasinya diarahkan menjadi pelayanan terhadap masyarakat yang menyampaikan pendapat secara damai.
“Bagaimana kita mengubah doktrin kita, dari yang tadinya menjaga menjadi melayani, khusus bagi saudara-saudara kita yang menjalankan hak kebebasan berpendapat,” jelasnya.
Pengendalian Kerusuhan Tetap Jadi Prioritas
Meski mendorong pendekatan yang lebih humanis, Sigit menegaskan bahwa Polri tetap memiliki konsep tegas dalam menghadapi potensi kerusuhan demi menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat (Kamtibmas). “Apabila ini tidak kita kendalikan, tentu dapat berdampak pada stabilitas kamtibmas, terganggunya fasilitas publik, serta sektor ekonomi yang harus kita jaga,” tegasnya.
Penanganan aksi massa menjadi salah satu fokus evaluasi dalam Apel Kasatwil tahun ini. Hal itu sejalan dengan agenda transformasi Polri di tengah penerapan KUHP baru dan dinamika isu nasional. “Ini bagian dari evaluasi dan pembahasan dalam Apel Kasatwil. Polri harus melakukan perbaikan dan perubahan,” kata mantan Kabareskrim tersebut.
Selain itu, Jenderal Sigit juga memberikan pengarahan mengenai peningkatan kualitas pelayanan publik. Dengan pola pelayanan yang baru, Polri berkomitmen menghadirkan akses layanan yang lebih mudah dan responsif bagi masyarakat.
Jenderal Sigit menutup arahannya dengan menekankan pentingnya konsolidasi internal untuk mewujudkan Polri yang lebih adaptif dan sesuai harapan publik. “Dengan Apel Kasatwil ini, kita berharap Polri semakin responsif, adaptif, dan mampu mewujudkan institusi yang sesuai harapan masyarakat,” pungkasnya.
Apel Kasatwil 2025 menjadi momentum penting bagi Polri untuk memperkuat reformasi internal, terutama dalam tata kelola penanganan aksi massa yang lebih modern, profesional, dan humanis. (*/)






