Potensi Cuan Rp500 Juta! Menghitung Manisnya Panen Manggis Perdana Rusli Ajau di Desa Segarau Tebas

Bupati Sambas, Satono bersama Rusli Ajau saat panen manggis. | Potensi Cuan Rp500 Juta! Menghitung Manisnya Panen Manggis Perdana Rusli Ajau di Desa Segarau Tebas. (Foto: Dok. Pemkab)

KalbarOke.Com – Keberanian Rusli Ajau, warga Desa Segarau, Kecamatan Tebas, dalam memanfaatkan lahan di sela kebun jeruknya membuahkan hasil manis. Pada panen perdana yang berlangsung Kamis siang, 18 Desember 2025, Rusli menunjukkan bahwa bertani manggis memiliki potensi ekonomi yang sangat menggiurkan hingga mencapai angka setengah miliar rupiah.

Bupati Sambas, Satono, yang hadir langsung memimpin panen tersebut, mengapresiasi inovasi Rusli yang menanam lebih dari 400 batang pohon manggis. Menurut Rusli estimasi di lapangan, setiap batang pohon bisa menghasilkan sekitar 50 kilogram buah manggis berkualitas tinggi.

Ia mengungkapkan harga pasar saat ini sebesar Rp25.000 per kilogram. Jika dikalkulasikan, maka satu pohon mampu menghasilkan Rp1,25 juta. Dengan total 400 pohon, potensi pendapatan kotor yang bisa diraup Rusli Ajau mencapai Rp500.000.000. Angka ini menjadi bukti nyata bahwa manggis adalah komoditas emas bagi petani lokal.

“Ini luar biasa, ke depan setiap wilayah bisa mengembangkan potensi ini sehingga dapat menimbulkan dampak ekonomi yang besar bagi masyarakat,” ujar Bupati Satono penuh kekaguman.
Rusli Ajau mengungkapkan rasa syukurnya atas kehadiran orang nomor satu di Sambas dalam momen bersejarah kebunnya. Ia menjelaskan bahwa manggis dari Desa Segarau ini tidak hanya akan mengisi pasar lokal, tetapi sudah memiliki jalur distribusi ke Pulau Jawa.

Baca :  KPU Sambas Gelar Coktas di 17 Kecamatan, Pastikan Data Pemilih Akurat Pasca Pemilu 2024

Lebih hebat lagi, manggis-manggis pilihan ini disiapkan untuk diekspor ke negeri tetangga. Kualitas tanah di Tebas dinilai sangat cocok untuk menghasilkan buah manggis dengan cita rasa manis yang diminati pasar internasional.

Selain isi buahnya yang lezat, Bupati Satono juga mengingatkan warga tentang khasiat kesehatan dari manggis, termasuk kulitnya yang bernilai medis tinggi. Hal ini menambah nilai ekonomis pohon manggis dari akar hingga ke kulit buahnya.

“Manggis ini sangat banyak manfaatnya terutama buat kesehatan. Baik dari isi sampai kulitnya,” tambah Satono sambil menyemangati petani lain untuk mengikuti jejak inovatif ini.

Langkah Rusli Ajau memanfaatkan lahan di sela-sela kebun jeruk menjadi model percontohan yang ideal bagi penguatan ekonomi lokal. Bupati berharap setiap kecamatan di Kabupaten Sambas memiliki keunggulan komoditas masing-masing agar tercipta daya tarik ekonomi baru.

Baca :  Wapres Gibran Laporkan Hasil KTT G20 di Johannesburg kepada Presiden Prabowo

Pemerintah Kabupaten Sambas melalui Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan berkomitmen untuk terus mendukung petani dalam memperkuat ketahanan pangan sekaligus meningkatkan pendapatan per kapita masyarakat desa.

Dengan potensi cuan mencapai Rp500 juta dalam sekali musim panen besar, manggis kini resmi menjadi primadona baru di Kecamatan Tebas. Kesuksesan Rusli Ajau diharapkan menjadi pemicu semangat bagi petani milenial di Sambas untuk mengelola lahan secara lebih produktif dan berorientasi ekspor.


Ringkasan Berita

• Bupati Sambas Satono menghadiri panen perdana manggis milik Rusli Ajau di Desa Segarau pada 18 Desember 2025.

• Rusli Ajau menanam 400 batang pohon manggis di area kebun jeruknya dengan estimasi hasil 50 kg per pohon.

• Potensi pendapatan dari panen ini diperkirakan mencapai Rp500.000.000 dengan asumsi harga Rp25.000/kg.

• Produk manggis dari Tebas ini diproyeksikan untuk dikirim ke Pulau Jawa dan diekspor ke luar negeri.

• Bupati Satono mendorong setiap wilayah di Sambas untuk mengembangkan potensi lokal guna memperkuat ekonomi masyarakat secara mandiri.