Prabowo Kucurkan Rp5 Triliun Pengadaan Rangkaian Kereta Baru, Upaya Modernisasi Transportasi Nasional

Presiden Prabowo Subianto mengalokasikan anggaran Rp5 triliun untuk memperluas jaringan dan kapasitas perkeretaapian nasional. Foto: tangkapan layar YouTube PonTV

KalbarOke.com – Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto mengucurkan anggaran sebesar Rp5 triliun untuk memperluas jaringan dan meningkatkan kapasitas sistem perkeretaapian nasional. Dana tersebut akan digunakan untuk pengadaan rangkaian kereta penumpang dan kereta barang baru, sebagai bagian dari upaya modernisasi transportasi publik di Indonesia.

Presiden menegaskan bahwa penguatan sektor transportasi, khususnya perkeretaapian, merupakan salah satu fokus utama pemerintah dalam lima tahun ke depan.

“Sistem kereta api nasional harus terus dikembangkan agar mampu melayani mobilitas masyarakat dan logistik secara efisien,” ujar Prabowo di Jakarta.

Anggaran tersebut disalurkan melalui PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI, menyusul permintaan langsung dari Direktur Utama PT KAI, Bobby Rasidin. Dana akan digunakan untuk memperluas jaringan lintasan serta menambah 30 rangkaian kereta baru atau train set dalam waktu satu tahun.

Baca :  FIFA Beberkan Skandal Pemalsuan Dokumen 7 Pemain Naturalisasi Malaysia, Akta Bodong Terungkap!

“Presiden memberi tenggat waktu satu tahun untuk realisasi pengadaan ini, agar masyarakat segera merasakan peningkatan pelayanan dan kenyamanan,” kata Bobby Rasidin.

PT KAI telah melakukan pemesanan kereta baru dari dua sumber: PT Industri Kereta Api (INKA) sebagai produsen dalam negeri, dan China sebagai mitra internasional. Dari total pesanan, 12 rangkaian dipesan dari PT INKA, sementara 11 rangkaian lainnya dari China, dengan delapan unit di antaranya telah beroperasi di berbagai rute utama.

Baca :  Ketua MPR Desak Polisi Usut Tuntas Tragedi Ponpes Al Khoziny Sidoarjo yang Tewaskan 67 Orang

Saat ini, jumlah penumpang kereta api di Indonesia telah mencapai 468 juta orang per tahun dan diperkirakan terus meningkat seiring dengan perbaikan layanan dan infrastruktur.

Langkah ini diharapkan dapat mendorong efisiensi transportasi nasional, memperkuat konektivitas antarwilayah, serta mendukung pengurangan emisi karbon melalui peningkatan moda transportasi massal berbasis rel.

“Pemerintah ingin memastikan bahwa transportasi publik kita setara dengan negara maju — cepat, aman, dan nyaman,” tegas Prabowo. (*/)