Presiden Prabowo Bahas RUU Ketenagakerjaan dan Reformasi Pajak Bersama Serikat Pekerja

Presiden Prabowo Subianto menerima aspirasi serikat pekerja di Istana Negara. Pertemuan membahas RUU Ketenagakerjaan, RUU Perampasan Aset, hingga reformasi pajak, dengan dukungan penuh dari buruh. Foto: BPMI Setpres

KalbarOke.com – Presiden Prabowo Subianto menerima perwakilan serikat pekerja dalam pertemuan silaturahmi di Istana Negara, Jakarta, Senin 1 September 2025. Pertemuan yang berlangsung sejak sore hingga malam hari itu membahas sejumlah isu strategis, mulai dari Rancangan Undang-Undang (RUU) Ketenagakerjaan, RUU Perampasan Aset, hingga agenda reformasi pajak.

Dalam kesempatan tersebut, Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (KSPSI) Andi Gani Nena Wea menegaskan dukungan penuh buruh kepada Presiden Prabowo. Ia menekankan bahwa dukungan itu dibarengi sikap tegas untuk tetap menjaga demokrasi melalui demonstrasi damai serta menolak aksi anarkis.

“Gerakan Buruh Indonesia mendukung penuh Presiden Prabowo Subianto. Kami bukan di belakang Presiden, melainkan di samping Presiden. Kami mendukung demonstrasi damai, tetapi menentang perusuh yang mengganggu stabilitas politik dan ekonomi,” ujar Andi Gani.

Baca :  Panglima TNI Resmikan 339 SPPG, Salurkan 378 Ribu Paket Makan Bergizi Gratis

Andi menambahkan, Presiden Prabowo berkomitmen menjaga ruang demokrasi dan mempercepat pembahasan dua RUU yang menjadi perhatian buruh. “Presiden berjanji RUU Perampasan Aset dan RUU Ketenagakerjaan segera dibahas bersama DPR dan partai-partai politik,” katanya.

Senada, Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) Said Iqbal menegaskan pentingnya demonstrasi sebagai saluran aspirasi rakyat kecil, termasuk buruh, petani, nelayan, mahasiswa, hingga masyarakat marginal. Menurutnya, aksi itu harus tetap konstitusional, damai, dan anti-kekerasan.

Baca :  Pertamina Siap Dukung BBM Campur Etanol 10 Persen (E10) untuk Kurangi Emisi dan Impor

“Demonstrasi adalah satu-satunya cara bagi kelompok bawah untuk menyampaikan aspirasi jika jalur formal tidak mendengar. Aksi ini harus konstruktif dan tidak anarkis. Pada titik itu, Presiden setuju,” jelas Iqbal.

Pertemuan berlangsung dalam suasana cair. Menurut Iqbal, Presiden Prabowo merespons positif seluruh masukan, tidak hanya dari buruh tetapi juga dari pemuka agama, mahasiswa, dan organisasi kepemudaan yang turut hadir. (*/)