Prinsip Guru Ngaji di Pontianak: Tak Menuntut Bayaran, Amal Jariyah Prioritas Utama dalam Mengajar

Prinsip Guru Ngaji di Pontianak: Tak Menuntut Bayaran, Amal Jariyah Prioritas Utama dalam Mengajar. (Foto: Prokopim)

KalbarOke.Com – Pengabdian tanpa pamrih para pendidik agama di Kota Pontianak mendapat apresiasi dari Pemerintah Kota (Pemkot) Pontianak melalui penyerahan Bantuan Operasional Guru Ngaji tahap kedua. Bantuan ini disambut rasa syukur, sekaligus menjadi penegasan prinsip keikhlasan para Guru Ngaji.

Siti Asyah, seorang Guru Ngaji tradisional yang mengajar di Komplek Villa Ria Indah, Pontianak Timur, mengungkapkan rasa syukurnya. Baginya, bantuan ini adalah anugerah bagi mereka yang telah mengabdikan diri ke masyarakat.

Siti Asyah menegaskan bahwa esensi utama mengajar mengaji bukanlah pada materi. Ia menyampaikan bahwa para Guru Ngaji pada dasarnya tidak menuntut dibayar oleh anak murid.

“Bagi saya ini sebuah anugerah, karena Guru Ngaji pada dasarnya tidak menuntut untuk dibayar oleh anak murid. Kalau ada biaya silakan, jika tidak ada tidak apa-apa. Hal terpenting adalah anak-anak tetap bisa belajar mengaji,” ungkapnya setelah menghadiri acara penyerahan bantuan di Rumah Dinas Wali Kota, Rabu (5/11/2025).

Baca :  Jawab Fraksi DPRD: Wali Kota Pontianak Pastikan APBD 2026 Fokus Efisiensi Anggaran, Kesejahteraan Publik, dan Penataan Kota

Siti, yang telah mengajar sejak tahun 2007, saat ini memiliki sekitar 15 murid. Ia mengaku bangga jika anak didiknya dapat mengaji, memahami tajwid, hingga mengkhatamkan Al-Qur’an dan menguasai ilmu agama dasar. Selain mengajarkan bacaan Al-Qur’an, ia juga membimbing muridnya yang berusia 5 tahun hingga setingkat SMA mengenai doa sehari-hari, tata cara berwudu, salat, dan surah-surah pendek.

Wakil Wali Kota Pontianak, Bahasan, menyampaikan apresiasi tinggi atas pengabdian yang dilakukan oleh para Guru Ngaji dan Petugas Fardhu Kifayah. Program bantuan operasional ini, menurutnya, adalah bentuk penghargaan Pemkot kepada mereka yang menjadi ujung tombak dalam menyebarkan syiar agama Islam.

“Harapannya, para Guru Ngaji dan Petugas Fardhu Kifayah bisa lebih semangat dalam mengabdi ke masyarakat. Karena Guru Ngaji dan Petugas Fardhu Kifayah sangat dibutuhkan masyarakat,” tegas Bahasan.

Baca :  Daya Saing UMKM Meningkat: Pemkot Pontianak Serahkan 40 Sertifikat Halal Gratis, Target 115 Sertifikasi

Ke depannya, Pemkot Pontianak berjanji akan terus mengakomodir jumlah penerima bantuan, dengan target mencapai 2 ribuan orang penerima di masa mendatang. Bahasan juga membuka peluang pendaftaran bagi Guru Ngaji tradisional dan Petugas Fardhu Kifayah yang belum terdata agar diverifikasi dan mendapat bantuan yang tepat sasaran.

Meski menempatkan amal jariyah sebagai niat utama, Siti Asyah berharap program bantuan operasional ini dapat terus berlangsung. Selain itu, ia menyampaikan harapan lain yang berkaitan langsung dengan kenyamanan belajar murid.

“Saya berharap ke depannya ada program bantuan untuk pengadaan Al-Qur’an, rehal, serta meja untuk menulis untuk memberikan kenyamanan anak-anak dalam belajar mengaji,” tutup Siti.

Permintaan ini menyoroti kebutuhan akan sarana dan prasarana yang memadai guna mendukung proses belajar mengajar agama yang lebih optimal bagi generasi muda Pontianak.