KalbarOke.com — Pemerintah menargetkan program hilirisasi produk pertanian mampu menciptakan 1,6 juta lapangan kerja baru dalam dua tahun mendatang. Langkah ini menjadi bagian dari strategi nasional untuk meningkatkan nilai tambah produk lokal sekaligus memperkuat ekonomi pedesaan.
Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman menjelaskan bahwa hilirisasi sektor pertanian tidak hanya berfokus pada peningkatan produksi, tetapi juga transformasi komoditas mentah menjadi produk olahan bernilai tinggi yang dapat bersaing di pasar ekspor.
“Hilirisasi nanti dari kelapa dalam menjadi coconut mint, atau PCO. Harganya bisa naik hingga 100 kali lipat. Jika potensi ini dikembangkan secara optimal, bisa menghasilkan Rp2.400 triliun, bahkan setengahnya saja sudah Rp1.200 triliun devisa,” ujar Andi Amran dalam keterangannya, Jumat (10/10/2025).
Fokus pada Komoditas Unggulan
Dalam tahap awal, pemerintah memprioritaskan tiga komoditas utama untuk hilirisasi, yakni kelapa, kopi, dan kakao. Ketiganya dinilai memiliki potensi besar untuk memberikan nilai tambah ekspor sekaligus memperluas lapangan kerja di sektor pertanian dan industri pengolahan.
Melalui pengembangan industri turunan, pemerintah berharap Indonesia tidak lagi bergantung pada ekspor bahan mentah, tetapi dapat menjual produk akhir dengan nilai ekonomi yang lebih tinggi.
Dukungan Benih dan Anggaran Besar
Untuk mempercepat realisasi program tersebut, Kementerian Pertanian akan menyalurkan benih pertanian ke lahan seluas 800 ribu hektare di seluruh Indonesia. Langkah ini diharapkan mendorong peningkatan produktivitas sekaligus memperluas basis bahan baku bagi industri hilir.
Selain itu, pemerintah juga menyiapkan anggaran sebesar Rp9,95 triliun untuk memperkuat sektor perkebunan dan hortikultura. Dana tersebut akan difokuskan pada pengembangan infrastruktur pertanian, peningkatan kapasitas petani, serta dukungan teknologi pascapanen.
Dorong Devisa dan Pertumbuhan Ekonomi
Program hilirisasi ini diharapkan dapat memberikan dampak ekonomi yang signifikan, baik dari sisi penyerapan tenaga kerja maupun peningkatan devisa negara. Selain memperluas kesempatan kerja, hilirisasi juga akan memperkuat posisi Indonesia sebagai produsen komoditas unggulan tropis di pasar global.
Andi Amran menegaskan, pemerintah berkomitmen agar program hilirisasi pertanian menjadi penggerak utama transformasi ekonomi nasional, dengan menjadikan sektor pertanian sebagai sumber pertumbuhan baru yang berkelanjutan. (*/)