Beban Berat di Balik Layanan Kesehatan: Puskesmas Punggur Menghadapi Keterbatasan Serius
KalbarOke.Com – Layanan kesehatan di Kabupaten Kubu Raya mendapat sorotan setelah anggota DPRD Kubu Raya, Utin Nurvita, melakukan kunjungan ke Puskesmas Punggur pada Senin kemarin (15/9/2025).
Puskesmas ini menjadi tumpuan bagi lebih dari 10.000 jiwa, namun kondisinya jauh dari ideal, menghadapi tantangan berat berupa keterbatasan ruang, tenaga medis, dan fasilitas.
Kondisi Nyata Puskesmas yang Memprihatinkan
Kunjungan Utin Nurvita ke Puskesmas Punggur disambut oleh jajaran tenaga kesehatan yang berharap pemerintah daerah segera memberikan perhatian serius.
Bangunan puskesmas yang berdiri di lahan seluas 2.203 m² dengan luas bangunan 382 m² ini sudah tidak memadai. Ruang pelayanan terasa sempit, bahkan laboratorium terpaksa dipindahkan ke lantai atas karena kerusakan. Salah satu unit kesehatan penting, dental unit, juga sudah tidak berfungsi.
Satu Dokter, Puluhan Pasien Setiap Hari
Kepala Puskesmas Punggur, Hawarah, mengungkapkan fakta yang mengejutkan. Rata-rata kunjungan pasien mencapai 80 orang setiap hari, namun jumlah dokter yang tersedia hanya satu orang.
“Dengan jumlah penduduk lebih dari 10.000 jiwa, idealnya kami memiliki tiga dokter. Kondisi ini membuat beban kerja dokter sangat berat,” jelas Hawarah.
Meskipun dalam keterbatasan, Hawarah menegaskan bahwa pelayanan kesehatan tetap berjalan optimal. Bahkan, layanan USG mingguan tetap dilakukan setiap Selasa.
Untuk memastikan layanan tidak terhenti, dokter harus meninggalkan klaster lain dan sementara digantikan oleh perawat.
“Kami tetap berkomitmen memberikan pelayanan terbaik bagi masyarakat meskipun dengan segala keterbatasan,” tutupnya.
Harapan untuk Masa Depan Layanan Kesehatan
Kondisi yang dihadapi Puskesmas Punggur menunjukkan perlunya peningkatan infrastruktur dan penambahan tenaga medis di daerah.
Keterbatasan yang ada, mulai dari ruang sempit hingga fasilitas yang rusak, dapat memengaruhi kualitas pelayanan dan kesejahteraan para tenaga medis.
Kunjungan dari DPRD ini diharapkan menjadi langkah awal untuk perhatian lebih serius dari pemerintah daerah dalam memenuhi kebutuhan dasar masyarakat, terutama di sektor kesehatan.
