Mempawah – Raja Kerajaan Mempawah Pangeran Ratu Mulawangsa Mardan Adijaya Kesuma Ibrahim berencana akan membuat museum pusaka kerajaan. Sehingga semua orang yang berkunjung bisa melihat pusaka yang dimiliki Kerajaan Mempawah.
“Suatu saat kami akan buat museum. Jadi semua orang bisa melihat. Sekarang ini belum bisa, kita taruh di sini. Karena ada barang hilang pindah tempat, tak tau jelas ke mana. Museum akan dibuat di Mempawah, dan bukan di keraton tapi di lain tempat,” ujarnya saat acara mandikan pusaka kerajaan, yang menjadi salah satu rangkaian acara Robo’ Robo’.
Menurut dia jumlah pusaka yang dimiliki kerajaan mempawah sebenarnya banyak. Sekarang disimpan di tempat yang dirahasiakan guna menghindari adanya pusaka yang hilang. “Ini sebagian kecil. Seperti kanon atau meriam kecil. Itu berkaitan dengan benteng kota batu. Benteng kota batu kalau kita lihat banyak bolong-bolong karena tembakan. Waktu kita merebut kembali dari tangan penjajah,” ungkapnya.
Ia menambahkan mandikan pusaka kerajaan, menjadi salah satu rangkaian acara Robo’ Robo’ yang juga sekaligus peringatan hari jadi Mempawah. Mandikan pusaka dilaksanakan di bekas benteng kota batu, tak jauh dari Istana Amantubillah di Desa Pulau Pedalaman, Kecamatan Mempawah Timur, Kabupaten Mempawah. Tempat bersejarah ini, merupakan saksi rakyat merebut kembali Mempawah dari tangan penjajah.
Mengenai mandikan pusaka, Raja Kerajaan Mempawah Pangeran Ratu Mulawangsa Mardan Adijaya Kesuma Ibrahim mengatakan, maknanya adalah mengingat kembali sejarah. Lebih tepatnya sejarah asal usul Mempawah.
“Kita bersihkan dalam arti kita mengingat kembali sejarah. Bahwa sejarah itulah yang membuat kita ada sekarang. Kalau kita lupakan sejarah, yang ada kita melupakan asal usul kita. Tidak ada istilahnya menjadi sesuatu yang bertentangan dengan keyakinan,” jelasnya. (Zz)
Artikel ini telah dibaca 1780 kali