Saham CDIA Melemah ke Rp1.790, Investor Domestik Justru Borong Saat Tertekan

Ilustrasi Saham PT Chandra Daya Investasi Tbk (CDIA) turun 2,19% ke Rp1.790. Meski melemah, investor domestik tercatat aktif mengakumulasi saham emiten milik Prajogo Pangestu.

KalbarOke.com – Saham PT Chandra Daya Investasi Tbk (CDIA) terpantau melemah pada perdagangan terbaru. Emiten milik konglomerat Prajogo Pangestu ini turun 2,19% ke level Rp1.790 per saham. Meski berada dalam tekanan, minat beli investor domestik justru terlihat cukup agresif.

Data perdagangan menunjukkan sebanyak 129,49 juta saham CDIA berpindah tangan dengan frekuensi 44.672 kali transaksi dan nilai transaksi mencapai Rp233,61 miliar. Menariknya, aliran dana investor domestik tercatat masuk (net buy) ke saham ini.

Sejumlah sekuritas besar membukukan pembelian bersih investor domestik di saham CDIA. Stockbit Sekuritas mencatat net buy sebesar Rp34,6 miliar, disusul Ajaib Sekuritas sebesar Rp9,5 miliar, NH Korindo Sekuritas Rp6,9 miliar, BCA Sekuritas Rp6,8 miliar, serta Mirae Asset Sekuritas Rp5,1 miliar.

Baca :  488 Bencana Melanda Sumut, 147 Tewas: 3.553 Polisi Dikerahkan Tangani Situasi Darurat

Dari sisi teknikal, GaleriSaham mengungkapkan bahwa pergerakan saham CDIA dalam beberapa pekan terakhir masih cenderung melemah dan bergerak mendatar. Indikator trend optimizer menunjukkan saham ini berada dalam fase sideways setelah sebelumnya menembus level support.

“Setelah break support, target penurunan terdekat berada di area swing low 1.770,” tulis GaleriSaham dalam analisisnya, Kamis (18/12/2025).

Baca :  Prabowo Tinjau Huntara dan Posko Pengungsi Bencana di Agam, Pastikan Warga Segera Tempati Hunian Layak

Meski demikian, peluang pemantulan teknikal (technical rebound) masih terbuka. Selama saham CDIA mampu bertahan di atas area swing low tersebut, potensi kenaikan jangka pendek diperkirakan dapat mengarah ke level 1.900, yang menjadi area support fraktal terdekat.

Pergerakan saham CDIA ke depan akan tetap dipengaruhi oleh sentimen pasar serta respons investor terhadap level teknikal kunci, di tengah minat akumulasi yang masih terlihat dari pelaku pasar domestik. (*/)