Pontianak – Pengadaan Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTS) di Kota Pontianak saat ini belum dapat dilakukan. Salah satu faktor yang belum mendukung hal itu adalah jumlah sampah yang dihasilkan masyarakat masih dalam kategori rendah menurut Rosa Vievien Ratnawati; Dirjen Pengelolaan Sampah Limbah dan Bahan Beracun Berbaya, Kementrian Lingkungan Hidup.
“Terkait dengan PLTS jauh lebih cocok di kota metropolitan karena PLTS butuhkan jumlah atau volume sampah yang sangat besar. Dan presiden telah menunjuk 12 kota untuk bangun pembangkit listrik tenaga sampah,” ujarnya.
Rata rata Kota Pontianak dalam sehari hanya menghasilkan sampah sebanyak 350 ton. Jumlah tersebut menurut Anggota Komisi VII DPR RI, Maman Abdurrahman masih belum memenuhi target untuk PLTS.
“Permasalahan di Pontianak bahan baku sampah masih di bawah target yang ditetapkan pemerintah pusat. Jadi kita mau hasilkan tenaga listrik, suplaynya harus besar, di Pontianak hanya sekitar 350 ton perhari, artinya itu nanggung,” ujar Dewan asal dapil Kalbar dari Fraksi Partai Golkar ini. (Fjr)
Artikel ini telah dibaca 1751 kali