Sarawak dan Singapura Sepakat Kerja Sama “Alam Semula Jadi”: Ini Maksud dan Dampaknya

Sarawak dan Singapura Sepakat Kerja Sama "Alam Semula Jadi": Ini Maksud dan Dampaknya bagi Pendidikan. (Foto: UKAS)

KalbarOke.Com – Sarawak dan Singapura menyepakati bentuk kerja sama baru yang berfokus pada pendidikan lingkungan bagi generasi muda. Inisiatif ini akan diwujudkan melalui program pertukaran pelajar, khususnya untuk siswa sekolah dasar dan menengah.

Premier Sarawak, Abang Abdul Rahman Zohari Tun Datuk Abang Openg, mengungkapkan bahwa kesepakatan ini dicapai setelah berdiskusi dengan Wakil Perdana Menteri Singapura, Gan Kim Yong, pada Kamis lalu.

Premier Abang Zohari menjelaskan bahwa usulan kerja sama ini muncul mengingat Singapura memiliki keterbatasan area hutan alami. Hal ini menyebabkan banyak anak muda di negara tersebut belum pernah melihat satwa liar atau ekosistem hutan secara langsung.

“Wakil Perdana Menteri Singapura mencadangkan agar kita memiliki hubungan erat untuk memberikan metode bagi generasi muda mengenal hutan dan habitat aslinya,” kata Abang Zohari dalam acara Makan Malam Tahunan Perbadanan Perhutanan Sarawak (SFC), Jumat.

Baca :  Tanpa Hutan dan Tambang, Edi Kamtono Dorong Kota SeKalimantan Tangguh Hadapi Efisiensi Fiskal

Ia secara blak-blakan menyebutkan, “Kita tahu Singapura tidak punya hutan, dan banyak anak muda di sana tidak pernah melihat ayam secara langsung dan hidupan liar secara dekat.”

Oleh karena itu, kedua pemimpin menyetujui program di mana pelajar sekolah dari Singapura dapat datang ke Sarawak melalui skema pertukaran pelajar untuk secara langsung mempelajari tentang alam, hutan, dan alam semula jadi secara nyata.

Langkah ini, menurut Premier Sarawak, tidak hanya bertujuan memperkuat kesadaran dan pengetahuan lingkungan di kalangan pelajar, tetapi juga membuka peluang bagi Perbadanan Perhutanan Sarawak (SFC) untuk berbagi keahlian dan informasi dengan guru serta pelajar dari Singapura.

Inisiatif ini dirancang tidak hanya untuk pelajar asal Singapura, tetapi juga untuk melibatkan pelajar ekspatriat yang berada di negara tersebut.

Baca :  KDM Akan Panggil Kepala BGN Jabar Bahas Ribuan Siswa Keracunan Makan Bergizi Gratis

Untuk mempermudah pelaksanaan program pertukaran ini, Datuk Patinggi Tan Sri Abang Zohari mengambil kesempatan untuk mengusulkan agar Singapura memberikan hak pendaratan penerbangan yang lebih banyak untuk maskapai AirBorneo ke Sarawak.

Premier Sarawak meyakini inisiatif ini berpotensi menjadi model bagi kerja sama regional lainnya, terutama dalam bidang pendidikan lingkungan dan pariwisata berkelanjutan (lestari). Hal ini sejalan dengan komitmen Sarawak terhadap pembangunan hijau dan kelestarian alam.

Latihan pertukaran ilmu dan pengalaman ini diharapkan dapat memajukan sektor pendidikan lingkungan dan memperkuat hubungan bilateral antara kedua wilayah.

Turut hadir dalam acara tersebut adalah Wakil Menteri Sumber Asli dan Pembangunan Bandar Sarawak Datuk Len Talif Salleh dan Manajer Besar SFC Abang Arabi Abang Aimran.