Sempat Diduga Ledakan dari Laboratorium Sekolah, 54 Siswa Alami Luka Bakar dan Serpihan

Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Asep Edi Suheri meninjau langsung kondisi korban ledakan di SMAN 72 Jakarta, Kelapa Gading. Foto: tangkapan layer YouTube PonTV

KalbarOke.com — Kepolisian terus menindaklanjuti kasus ledakan yang terjadi di SMAN 72 Jakarta, kawasan Kelapa Gading, Jakarta Utara, pada Jumat (8/11) siang. Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Asep Edi Suheri turun langsung meninjau kondisi para korban yang tengah menjalani perawatan di rumah sakit.

Kapolda Metro Jaya mendatangi RS Islam Cempaka Putih untuk menjenguk para siswa yang menjadi korban. Dalam kunjungan tersebut, ia memastikan bahwa seluruh korban telah mendapatkan perawatan medis intensif.

“Ada 54 siswa yang menjadi korban ledakan. Sebagian besar mengalami luka bakar dan luka akibat serpihan. Saat ini mereka dirawat di RS Islam dan RS Yarsi Cempaka Putih,” ujar Irjen Asep Edi Suheri kepada wartawan.

Baca :  Diduga Akibat Pencurian Material, Dua Ruko di Belakang Warkop Suka Hati Ambruk Total

Ledakan di SMAN 72 terjadi sekitar pukul 12.15 WIB, tepat saat khotbah salat Jumat berlangsung di masjid sekolah. Suara ledakan terdengar keras hingga ke sekitar lingkungan sekolah, membuat warga sekitar panik.

Seorang warga bernama Lazarus, yang berada tak jauh dari lokasi, mengaku sempat menduga ledakan tersebut berasal dari laboratorium sekolah, karena bunyinya menyerupai suara tabung gas atau bahan kimia yang meledak.

“Awalnya saya kira dari lab, soalnya suaranya besar banget dan ada asap. Baru belakangan tahu kalau dari arah masjid sekolah,” ungkap Lazarus.

Pasca-ledakan, petugas kepolisian langsung melakukan evakuasi dan pengamanan lokasi. Tim penjinak bom (Jihandak) dan Inafis Polda Metro Jaya telah diterjunkan untuk menyelidiki sumber dan jenis bahan yang menyebabkan ledakan.

Baca :  Wali Kota Pontianak Apresiasi Kontribusi Kajari Aluwi, Sambut Baik Kajari Baru

Irjen Asep menegaskan bahwa penyelidikan masih berlangsung untuk memastikan motif dan pelaku di balik peristiwa ini. Hingga kini, polisi masih mengumpulkan bukti dari lokasi kejadian dan memeriksa sejumlah saksi, termasuk pihak sekolah.

“Kami masih menelusuri motifnya. Yang jelas, keselamatan dan pemulihan korban menjadi prioritas utama,” tambahnya.

Peristiwa ledakan di SMAN 72 ini menambah duka bagi dunia pendidikan Jakarta. Aktivitas belajar di sekolah tersebut untuk sementara dihentikan hingga proses penyelidikan selesai dan kondisi dinyatakan aman. (*/)