Senginyan..Senginyan

sip
Oleh : Mursalin

Bila biasanya, ketika menulis tentang Kabupaten Sambas, Saya selalu memulai dengan Indek Pembangunan Manusia (IPM) yang rendah, namun, untuk kali ini, tidak. Mengapa? Karena kebetulan, konon kabarnya, IPM Kabupaten Sambas sekarang sudah mendadak “naik kelas”.

Dan, selain itu, yang tak kalah penting juga, pada pertengahan Juni ini, semua kita tahu, bakal ada pergantian kepemimpinan di daerah paling utara Kalbar-berandanya Indonesia-yang daratannya berbatasan langsung dengan Sarawak Malaysia. Nah, maka dari itu, setelah dipikir-pikir, tentu lebih tepat, bila tulisan kali ini, lebih ditujukan buat Pemimpin Kabupaten Sambas yang baru.

“Senginyan..senginyan..!!” Kata ini, tentu tak asing bagi masyarakat Kabupaten Sambas. Bila diartikan ke dalam bahasa Indonesia, maksudnya kurang lebih yaitu keseriusan, kesungguhan. Ya, begitulah kira-kira makna dari arti kata “senginyan” tersebut. Nah, terlepas dari maknanya, kata senginyan menjadi penting bagi orang Sambas pada hari ini, lantaran ungkapan senginyan tersebut disampaikan oleh figure penting, yang segera akan menjadi nakhoda Kabupaten Sambas lima tahun kedepan. Dia adalah H Atbah Rohmin Suhaili LC atau biasa disapa Ustad Atbah, Bupati Kabupaten Sambas terpilih saat Pemilukada Desember lalu.

Masih jelas terekam di ingatan kita, saat debat Calon Bupati Sambas digelar pada akhir Oktober, tahun 2015 kemarin, di gedung terhormat DPRD Kabuupaten Sambas, ada ungkapan penting disampaikan oleh kandidat Calon Bupati nomor urut dua tersebut dipengujung debat. Terkesan sederhana, namun memiliki arti dan makna yang dalam. “Membangun Sambas itu perlu sengenyan sengeyan.” Begitulah kira-kira kalimat yang diutarakan sang Ustad, alumnus perguruan tinggi di Saudi Arabia tersebut.

Walaupun penyebutannya tidak pas (harusnya se-ngi- nyan-bukan se-nge- nyan) disampaikan oleh Ustad Atbah, kata senginyan ternyata menjadi energi yang luar biasa baginya dalam merebut hati rakyat Kabupaten Sambas. Karena kebetulan, selain disaksikan di ruang DPRD Kabupaten Sambas, debat juga disiarkan luas melalui siaran televisi lokal, radio dan termasuklah media online. Dalam sehari saja, pasca diupload di youtube, seribuan lebih yang melihat penayangan debat.

Baca :  Bakso Sapi Bakmi Ayam 68, Tempat Yang Wajib Kamu Singgahi Jika Ke Kota Singkawang

Senginyan seolah menjadi penegasan yang ditunggu-tunggu masyarakat Kabupaten Sambas, yang setelah tiga priode (limabelas tahun) dipimpin putra daerah, namun output atau hasilnya dianggap belum memuaskan atau membanggakan (salah satu indikator yaitu IPM yang selalu berada diurutan paling buntut se Kalbar). Dengan sederhana dan tegas saat itu, Ustad menyampakan bahwa, kunci permasalahan pembangunan di Kabupaten Sambas pada hari ini sebenarnya adalah keseriusan atau senginyan. Kalau serius, senginyan, tentulah Kabupaten Sambas bakal melesat lebih dari yang ada sekarang.

Janji untuk “senginyan” Ustad Atbah alhasil berbuah manis. Arus dukungan masyarakat Kabupaten Sambas mengalir deras kepadanya dan tak bisa terbendung saat suksesi kepemimpinan digelar. Tak tanggung-tanggung, separuh lebih dari warga Kabupaten Sambas yang memberikan hak suaranya di Pemilukada, telah menjatuhkan pilihan kepada pasangan Atbah-Hairiah. Seketika itu pula, pasangan incumbent dibikin tumbang olehnya. Atbah pundinyatakan sebagai pemenang dan ditetapkan sebagai Bupati terpilih bersama wakilnya Hairiah.

Secara defacto, Atbah sudah terpilih menjadi Bupati. Prosesnya pun cukup demokratis dan konsitusional. Enam bulan sudah berlalu. Semua rangkaian pesta demokrasi di Kabupaten Sambas yang berjalan dengan aman, damai dan lancar sangat membanggakan kita semua (itu yang sesungguhnya lebih penting). Karena itu, wajar bila, hiruk pikuk Pemilukada, ya, segera saja kita tinggalkan. Setelah Pemilukada usai, tak ada lagi yang namanya blok pasangan ini itu.

Seluruh elemen Kabupaten Sambas hendaknya fokus untuk bersama-sama, bersatu, memajukan Kabupaten Sambas dengan Ustad Atbah sebagai nakhodanya. Ustad Utbah yang telah diberikan kepercayaan oleh rakyat Kabupaten Sambas, pun hendaknya harus segera tancap gas untuk memenuhi janji yang sudah disampaikan. Dari sekian dan setumpuk janji yang diutarakannya ketika kampanye, janji untuk “senginyan” juga mesti ditunjukan dengan sungguh-sungguh oleh sang Ustad bersama wakilnya Hairiah.

Baca :  Bakso Sapi Bakmi Ayam 68, Tempat Yang Wajib Kamu Singgahi Jika Ke Kota Singkawang

Karena pada dasarnya, tidaklah terlalu sulit untuk melihat, apakah Ustad Atbah benar-benar senginyan dalam membangun Kabupaten Sambas lima tahun kedepan. Paling kasat mata nanti, diantara yang paling mudah untuk dinilai yaitu bagimana sang Bupati menata birokrasi(penempatan pejebat eselon). Karena para pejabat-nya-lah kelak yang akan menjalankan kebijakan sang Bupati. Selain penataan birokrasi, pengalokasian anggaran dari porsi APBD yang ada, juga akan memperlihatkan komitmen pemimpin daerah. Selama ini, rakyat selalu menyaksikan drama kain panjang dan kain pendek (sangat ditentang Wabup terpilih Hairiah ketika debat), dimana alokasi anggaran untuk pembangunan (yang notabene bersentuhan langsung dengan rakyat) selalu “kalah” dan “mengalah” dibanding biaya rutin dan operasional pemerintahan.

Jika nanti seandainya diawal pemerintahannya saja sang Ustad ternyata lalai ditahap komitmen untuk penataan birokrasi dan alokasi anggaran, tentu wajar bila akhirnya rakyat akan menjadi sangsi, bahwa pekerjaan rumah besar seperti pengurangan angka kemiskinan dan penangguran (salah satu penyebab banyak orang Sambas harus bekerja ke luar untuk mencari nafkah dan penghidupan)-diantara persoalan krusial di Kabupaten Sambas selama ini, bakal mampu diselesaikan oleh Bupati. Dan akhirnya tak heran jika kelak, suatu saat, rakyat yang akan menagih dan bertanya kepada Pak Ustad Atbah, atas komitmennya untuk melakukan perubahan-membuat Kabupaten Sambas berubah menjadi lebih maju-sebagaimana menjadi jargon yang diusungnya saat suksesi di Pemilukada.

Sebagai orang Sambas, tentu kita semua menaruh harapan besar terhadap kemajuan Kabupaten Sambas, yang merupakan kampung halaman tercinta. Karenanya, berbagai elemen masyarakat di daerah ini-dimanapun berada, harus bersatu padu. Dan tak lupa tentunya yang lebih penting adalah, untuk selalu berdoa kepada Yang Maha Kuasa, agar Sambas menjadi lebih baik, berkemajuan, dan sejahtera rakyatnya. “Semoga saja ‘Sambas Hebat’ segera terwujud di Bumi Serambi Mekkah, bersama Atbah-Hairiah nantinya..Amiin…!!” ** (Penulis adalah Biak Pemangkat)

Facebook Comments

Artikel ini telah dibaca 55009 kali