KalbarOke.Com – Komando Daerah TNI Angkatan Laut (Kodaeral) XII menunjukkan komitmen penuh dalam upaya menjaga keselamatan masyarakat. Instansi ini berpartisipasi aktif dalam Apel Gelar Kesiapan Tanggap Darurat Bencana Tahun 2025, sebagai langkah strategis untuk meningkatkan kesiapsiagaan menghadapi potensi bencana hidrometeorologi.
Apel akbar ini dipimpin langsung oleh Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) Kalimantan Barat, Irjen Pol Pipit Rismanto, dan dilaksanakan di Lapangan Janunaraga, Kota Pontianak, pada Rabu (5/11/2025).
Kehadiran Kodaeral XII dalam apel ini diwakili oleh Ka Kuwil Kodaeral XII Kolonel Laut (S) Bernardinus Yules Verne, didampingi oleh Komandan Pomal Kodaeral XII Letkol Laut (PM) Abdi Harris Tampubolon.
Apel gelar kesiapan ini melibatkan berbagai unsur pasukan gabungan dari berbagai sektor, menunjukkan adanya kolaborasi dan sinergi yang kuat antara lembaga keamanan dan instansi terkait di Kalimantan Barat. Pasukan yang terlibat antara lain:
• TNI Angkatan Laut (Kodaeral XII)
• TNI Angkatan Udara
• Brimob
• Sabhara
• Polairud
• Lantas
• Reserse
• Satpol PP
• Tim SAR
Dalam amanatnya, Kapolda Kalbar Irjen Pol Pipit Rismanto menegaskan bahwa kegiatan apel ini adalah upaya vital untuk memastikan kesiapan personel, serta kesediaan sarana dan prasarana dalam menghadapi bencana yang bisa terjadi kapan saja.
Kapolda juga menyoroti data terbaru dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB). Hingga Oktober 2025, tercatat 2.606 kejadian bencana di seluruh Indonesia, yang telah menimbulkan ribuan korban serta kerugian material yang signifikan.
“Oleh karena itu, seluruh elemen bangsa — mulai dari TNI, Polri, pemerintah daerah hingga masyarakat — diharapkan dapat meningkatkan koordinasi dan kemampuan tanggap darurat secara cepat, tepat, dan terpadu,” tegas Kapolda Kalbar.
Fokus utama kesiapsiagaan juga diarahkan pada peringatan dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG). BMKG memperingatkan potensi kemunculan fenomena La Niña, yang diprediksi dapat meningkatkan intensitas curah hujan.
Peningkatan curah hujan ini secara langsung akan meningkatkan risiko terjadinya bencana hidrometeorologi seperti banjir, tanah longsor, dan angin puting beliung di sejumlah wilayah Indonesia, termasuk kawasan Kalimantan.
Melalui kegiatan Apel Gelar Kesiapan Tanggap Darurat ini, diharapkan semua pemangku kepentingan (stakeholder) di Kalimantan Barat memiliki tingkat kesiapan yang maksimal. Kesiapan ini mencakup tahapan mitigasi (pencegahan), evakuasi (penyelamatan), hingga pemulihan pascabencana.
Sinergi antara Kodaeral XII, Polda Kalbar, dan seluruh unsur gabungan ini menjadi kunci utama untuk memastikan keselamatan masyarakat dapat terlindungi dan tertangani secara optimal.







