SPPG Polri Terapkan Sanitasi Super Ketat, Jamin Program MBG Aman dari Keracunan

Anggota Bidang Pengawasan Gizi dan Makanan Gugus Tugas MBG Mabes Polri, drg. Tetty Seppriyanti. Foto: Divisi Humas Polri

KalbarOke.com – Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Polri menerapkan standar sanitasi super ketat untuk memastikan program Makan Bergizi Gratis (MBG) berjalan aman dan higienis. Setiap alat masak, ompreng, hingga food tray melewati proses pencucian berlapis, mulai dari pembersihan sisa makanan, pencucian tiga tahap, hingga pengeringan menggunakan oven steril.

Kepala SPPG Polri Pejaten, M Iqbal Salim, menjelaskan proses pencucian dilakukan dengan sistem tiga sink. Sink pertama menggunakan air panas dan sabun untuk melunturkan lemak dan minyak. Selanjutnya, sink kedua berfungsi untuk penyikatan dan bilasan sabun, lalu sink ketiga dengan air mengalir untuk pembersihan akhir tanpa sabun.

“Setelah dicuci, alat masak dilap tipis lalu dimasukkan ke oven pengering. Selain mengeringkan, proses oven ini juga diharapkan bisa membunuh bakteri,” jelas Iqbal saat ditemui di SPPG Pejaten, Jakarta Selatan, Kamis (2/10/2025).

Baca :  Polri Bangun 617 SPPG dan Salurkan 72 Ribu Ton Beras Makan Bergizi Gratis

Iqbal menegaskan, sanitasi di SPPG Polri diawasi rutin oleh Dinas Kesehatan melalui Inspeksi Kesehatan Lingkungan (IKL). Selain itu, fasilitas ini sudah mengantongi berbagai sertifikasi, mulai dari laik higiene sanitasi, ISO 2018, HCCP, GMP, BRC, hingga sertifikat halal.

Tak hanya peralatan, penyimpanan bahan makanan juga diatur ketat. Bahan basah, kering, dan bumbu dipisahkan untuk menjaga kualitas.

Anggota Bidang Pengawasan Gizi dan Makanan Gugus Tugas MBG Mabes Polri, drg. Tetty Seppriyanti, mengingatkan bahwa keracunan dapat muncul dari ompreng yang tidak bersih atau penggunaan air sumur yang terkontaminasi mikroba berbahaya.

“Di Pejaten sempat ditemukan E. coli pada air sumur. Solusinya, air sumur hanya dipakai untuk mencuci dengan saringan yang diganti tiap hari, sementara untuk memasak digunakan air isi ulang atau galon,” ungkap Tetty.

Baca :  Transformasi Itjen Jadi Mitra Strategis Perkuat Tata Kelola dan Cegah Korupsi

Sejak beroperasi pada Maret 2025, SPPG Polri Pejaten menyalurkan sekitar 3.400 porsi makanan per hari ke 10 sekolah, dengan kapasitas minimal 3.000 dan maksimal 4.000 porsi.

Kepala Badan Gizi Nasional (BGN), Dadan Hindayana, memuji langkah Polri. Ia menilai standar dapur SPPG Polri bisa menjadi contoh nasional. “Pertama, bangunannya memenuhi standar. Kedua, mereka melakukan rapid test sebelum makanan didistribusikan,” kata Dadan.

Ia menambahkan, sesuai instruksi presiden, nantinya seluruh dapur SPPG juga akan dilengkapi alat rapid test untuk menjaga kualitas makanan program MBG. (*/)