PONTIANAK, KB1- Yayasan STKIP Widia Pratama Pontianak menargetkan kampus pendidikan ini mampu bersaing dengan kampus negeri di Kalbar. Yohana Gusmadewi, tak lain ketua tim pendiri kampus STKIP Widia Pratama ini menyebutkan alasan membangun kampus di Pontianak karena Kalbar masih dianggap belum tuntas menangani permasalahan pendidikan.
Mulai dari keterbatasan akses pendidikan, rendahnya mutu relevansi dan daya saing dan hanya 10 persen dari lulusan kampus negeri, menjadi tantangan tersendiri bagi kampus pendatang baru ini.
Ia pun merencanakan kampus STKIP ini akan dibangun di Jalan Adisucipto dengan program studi PGSD, PG Paud, Tata Boga, Biologi, Seni Tari dan Musik dan Matematika.
Prof Indianor Mahnudin, akademisi dari kampus di Yogyakarta menyebutkan, “Jika kita masih menerapkan one man, one put, maka kita di Kalbar akan ketinggalan dari kabupaten lain.
Menurutnya, Kalimantan merupakan lumbung energi nasional. “Jadi sangat dibutuhkan sumber daya manusia yang cukup,” katanya. Termasuk program studi pembelajaran yang dibutuhkan demi meningkatkan ases, kualitas dan relevansi pendididkan menjadi sangat penting untuk memepersiapkan energi 2045 yang berkualitas.
Ia juga berpesan universitas negeri tidak boleh menerima mahasiswa sebanyak-banyaknya, juga harus membagi ke universitas swasta. (sairi/01)
Artikel ini telah dibaca 1899 kali
