KalbarOke.com – Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) kembali mengambil langkah strategis menjaga kelestarian ekosistem perairan darat. Sebanyak 15 ribu ekor benih ikan lokal dilepasliarkan ke Sungai Ciliwung bersama Pemerintah Kota Bogor, Jawa Barat, sebagai bagian dari program pemulihan populasi ikan dan penguatan ketahanan pangan nasional.
Benih yang ditebar merupakan ikan-ikan lokal yang kini mulai jarang ditemukan di alam, di antaranya ikan nilem, soro, tawes, dan tengadak. Seluruh benih merupakan hasil Program Smart Fisheries Village (SFV) Budidaya Ikan Air Tawar yang dikelola BRPBATPP di Instalasi Perikanan Cijeruk, Bogor. Kegiatan restocking ini juga melibatkan Komunitas Peduli Ciliwung, Komunitas Alkesa, serta Himpunan Alumni FPIK IPB.
Kepala BPPSDM KP, I Nyoman Radiarta, menegaskan bahwa keberlanjutan adalah bagian penting dari ketahanan pangan. “Ketahanan pangan tidak hanya soal ketersediaan, tetapi juga keberlanjutan. Produk budidaya harus terhubung dengan upaya pemulihan populasi ikan di alam,” ujarnya.
Ia menambahkan bahwa ikan adalah sumber protein terbaik dan terjangkau bagi masyarakat, sehingga edukasi konsumsi ikan harus dibarengi rehabilitasi ekosistem perairan.
Sejalan dengan Tema Harkannas: Protein Ikan untuk Generasi Emas 2045
Pelepasliaran ribuan benih ikan di Ciliwung ini menjadi bagian penting dari penyelamatan ekosistem perairan sekaligus mendukung peningkatan kualitas gizi nasional. Upaya ini juga sejalan dengan tema Hari Ikan Nasional (Harkannas) ke-12: “Protein Ikan untuk Generasi Emas 2045.”
Wali Kota Bogor, Dedie A. Rachim, menegaskan pentingnya edukasi sejak dini terkait konsumsi ikan dan pelestarian sungai. “Menjaga sungai berarti menjaga kehidupan generasi mendatang. Anak-anak Indonesia harus dibiasakan makan ikan sejak dini,” tegasnya.
Selain restocking, rangkaian Harkannas di Kota Bogor diisi berbagai kegiatan edukatif seperti Gerakan Memasyarakatkan Makan Ikan (Gemarikan), lomba masak ikan, bazar olahan ikan, serta pelantikan Duta Jumat Makan Ikan (Jumani).
Pemkot Bogor juga menyalurkan 12.000 paket ikan untuk penanganan stunting dan 8.000 paket ikan untuk masyarakat umum sebagai upaya meningkatkan konsumsi ikan.
Kepala BRPBATPP Bogor, Raden Roro Sri Pudji Sinarni Dewi, yang memimpin langsung kegiatan restocking, menyampaikan bahwa benih yang ditebar merupakan spesies lokal yang kini mulai sulit ditemukan. “Kami bangga dapat berperan dalam memulihkan Ciliwung, sembari mengedukasi generasi muda untuk menjaga sungai,” ujarnya.
Dalam kegiatan tersebut, pegawai BRPBATPP juga ikut dalam aksi bersih-bersih bantaran sungai bersama komunitas lingkungan sebagai simbol komitmen terhadap ekologi. Langkah ini sejalan dengan kebijakan Menteri Kelautan dan Perikanan, Sakti Wahyu Trenggono, yang menempatkan aspek ekologis sebagai prioritas utama pengelolaan sektor kelautan dan perikanan. (*/)






