Tradisi Bakar Batu Warnai HUT Kabupaten Paniai ke-29: Warga dan Aparat Berbaur dalam Keceriaan

Perayaan HUT Kabupaten Paniai ke-29 dimeriahkan tradisi bakar batu di Kampung Madi. Ribuan warga, aparat Polres, dan Ops Damai Cartenz-2025 turut berbaur dalam suasana penuh kebersamaan dan kehangatan khas Papua. Foto: Divisi Humas Polri

KalbarOKe.com – Suasana penuh kehangatan dan kebersamaan terasa di Kampung Madi, Kabupaten Paniai, saat ribuan warga merayakan Hari Ulang Tahun (HUT) Kabupaten Paniai ke-29, Jumat (3/10). Peringatan hari jadi tahun ini berlangsung meriah dengan digelarnya tradisi bakar batu, salah satu warisan budaya khas Papua yang sarat makna persaudaraan.

Tradisi yang dimulai pukul 15.00 WIT itu tidak hanya dihadiri masyarakat dari berbagai kampung, tetapi juga mendapat dukungan penuh dari aparat keamanan Polres Paniai dan personel Operasi Damai Cartenz-2025. Mereka turut serta dalam menjaga kelancaran acara sekaligus berbaur dalam suasana kebersamaan dengan masyarakat.

Aparat dan Warga Rayakan Harmoni Bersama

Kepala Operasi Damai Cartenz-2025, Brigjen Pol Faizal Ramadhani, mengatakan bahwa pihaknya telah menyiapkan pengamanan sejak awal agar seluruh kegiatan berjalan aman dan kondusif. Namun, ia menegaskan bahwa kehadiran aparat bukan sekadar menjaga keamanan, melainkan juga ikut merasakan kehangatan dalam kebersamaan.

Baca :  Tembok Penahan Tanah Ambruk Timpa Bangunan Pesantren

“Kami ingin memastikan perayaan ini berlangsung aman, damai, dan penuh sukacita. Aparat tidak hanya menjaga, tapi juga ikut berpartisipasi, membantu, dan menikmati hasil bakar batu bersama masyarakat,” ujar Brigjen Faizal.

Sementara itu, Wakil Kepala Operasi Damai Cartenz-2025, Kombes Pol Adarma Sinaga, menambahkan bahwa kegiatan ini menjadi momentum penting untuk mempererat hubungan antara aparat dan masyarakat.

“Momentum ini adalah pesta rakyat, dan kami ingin masyarakat merasa nyaman serta gembira. Tradisi bakar batu bukan hanya seremonial, tetapi simbol persaudaraan yang menyatukan kita semua,” katanya.

Tradisi yang Sarat Makna Kebersamaan

Tradisi bakar batu merupakan ritual adat khas masyarakat Papua yang menggambarkan semangat gotong royong dan persaudaraan. Batu dipanaskan hingga membara, kemudian digunakan untuk memasak hasil bumi seperti ubi, sayuran, dan daging secara bersama-sama. Setelah matang, semua hasil masakan dibagikan dan dinikmati bersama dalam suasana sukacita.

Baca :  Gempa Malang Magnitudo 4,9 Guncang Jawa Timur, Terasa hingga Blitar dan Tulungagung

Acara HUT Kabupaten Paniai ke-29 pun ditutup dengan makan bersama antara warga, aparat, dan perwakilan pemerintah daerah. Tawa, keceriaan, dan kehangatan terlihat jelas di wajah peserta, menegaskan bahwa tradisi bakar batu tetap menjadi perekat sosial yang menjaga harmoni di Tanah Papua.

Perayaan HUT Kabupaten Paniai ke-29 melalui tradisi bakar batu menjadi contoh nyata bagaimana budaya lokal dapat memperkuat solidaritas dan kebersamaan lintas elemen masyarakat. Sebuah wujud nyata semangat “Papua Damai dan Bersatu.” (*/)