Tujuh Ruko Terdampak Pembangunan Waterfront Senghie Dibongkar

Sebanyak tujuh bangunan ruko, yang terkena dampak pembangunan waterfront, dari Kapuas Indah hingga Pelabuhan Senghie mulai dibongkar, Senin pagi. Pembongkaran ini dilakukan, agar tepian Sungai Kapuas lebih tertata dengan desain yang instragramable, dan sentuhan nuansa kearifan lokal.

Pembongkaran bagian belakang, tujuh bangunan ruko yang terdampak pembangunan waterfront ini, dilakukan secara bertahap, di mana untuk pembangunan waterfront setidaknya 15 meter dari tepian Sungai Kapuas, harus terbebas dari bangunan.

Wali Kota Pontianak, Edi Rusdi Kamtono, usai meninjau pembongkaran salah satu bangunan ruko menjelaskan, ruko-ruko Jalan Sultan Muhammad yang berada di tepian Sungai Kapuas, memang harus dimundurkan untuk mendukung pembangunan waterfront di kawasan tersebut.

Baca :  Ajang Artis Dayak Kembali Digelar, DAD Pontianak: Momentum Kebangkitan Seni Dayak

Ruko-ruko ini nantinya akan diperindah dan dirapikan, sehingga memberikan nilai tambah terhadap estetika keindahan kota, dengan desain yang instagramable, bernuansa kearifan lokal.

Keinginannya untuk menata kawasan itu, supaya daerah perdagangan tersebut tidak terkesan kumuh namun terlihat rapi dan indah, sebagai wajah Kota Pontianak. Terlebih letaknya yang strategis, berada di tepian Sungai Kapuas.

Baca :  Bakso Sapi Bakmi Ayam 68, Tempat Yang Wajib Kamu Singgahi Jika Ke Kota Singkawang

Lebih jauh Edi berharap, pembangunan waterfront mulai dari Kapuas Indah hingga Pelabuhan Senghie ini, bisa segera rampung sehingga cepat difungsikan dan dinikmati oleh masyarakat.

Apalagi kawasan itu sudah puluhan tahun tidak mendapat sentuhan penataan. Dengan konsep pembangunan kota baru, Edi optimis, akan berdampak pada perekonomian warga sekitar. (END)

Facebook Comments

Artikel ini telah dibaca 1144 kali