Pontianak – Beberapa waktu lalu, DPW Pemuda Pancasila Kalbar sempat mengeluarkan pernyataan menolak event Cap Go Meh di Kota Pontianak. Alasan penolakan tersebut karena tahun ini adalah tahun politik. Mereka khawatir event budaya itu malah disusupi politikus untuk kepentingan politik. Sebab dalam Proposal Kepengurusan event Cap Go Meh, ada orang-orang yang berpolitik.
“Jangan nanti di dalam pelaksanaan Cap Go Meh itu dibawa ke politik,” kata Wakil Ketua DPW Pemuda Pancasila Kalbar, Uti Zulkifli kepada KalbarOke.com, Sabtu (1/12) Siang.
Ia menjelaskan bahwa penolakan atau himbauan larangan tersebut tidaklah bersifat kaku atau mati. Sikap Pemuda Pancasila atas himbauan larangan tersebut hanyalah bertujuan untuk mengingatkan Pemerintah dan Aparat Keamanan. Agar para penyelenggara kegiatan nanti, bersikap netral dari hiruk pikuk jelang Pemilu 2019 mendatang.
“Ini kan kegiatan budaya yang tidak boleh kite larang, boleh-boleh saja dilakukan, tetapi yang melaksanakan kegiatan itu betul-betul sesuai dengan aturan,” pintanya.
Uti tidak ingin ada kepentingan Politik dalam event budaya tersebut. Sebab dirinya mengaku bahwa pihaknya mengetahui di dalam Proposal Kepengurusan event Cap Go Meh, ada orang-orang yang berpolitik.
“Ada Panitia-panitia pelaksanaan itu, tapi jangan dibawa-bawa ke Politik. Kami hanya mengingatkan kepada Pemerintah dan Pihak Keamanan untuk berhati-hati, harus lebih melihat Proposal, susunan Kepengurusan,” tuturnya. (Uli)






