Wagub Kalbar: Pemuda Dayak Bukan Hanya ‘Tukang Aduk Semen’, Harus Kuasai Teknologi untuk IKN

Wagub Kalbar: Pemuda Dayak Bukan Hanya 'Tukang Aduk Semen', Harus Kuasai Teknologi untuk IKN. (Foto: Adpim)

KalbarOke.Com – Wakil Gubernur Kalimantan Barat, Krisantus Kurniawan, menghadiri dan menjadi narasumber pada Seminar Internasional “Memperkuat Jati Diri Masyarakat Suku Bangsa Dayak untuk Masa Depan yang Bermartabat dan Berkelanjutan” di Palangkaraya, Jumat (22/8/2025).

Dalam pidatonya, Krisantus menyoroti pentingnya kemerdekaan yang sesungguhnya dan peran pemuda Dayak dalam pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN).

Krisantus membuka pidatonya dengan menyinggung makna kemerdekaan. Menurutnya, kemerdekaan sejati bukan hanya terbebas dari penjajahan, melainkan juga dinikmatinya kesejahteraan oleh seluruh rakyat.

Ia menyayangkan masih banyak warga di pelosok Kalimantan yang belum merasakan kemerdekaan, karena ketiadaan listrik, jalan, sekolah, dan masih hidup dalam kemiskinan.

“Di pedalaman sana masih ada warga kita yang sesungguhnya belum menikmati kemerdekaan. Belum ada listrik, belum ada infrastruktur jalan, belum ada sekolah, tingkat ekonomi juga masih sangat miskin. Tentu ini mereka belum merdeka,” ujarnya.

Baca :  Muhammad Saleh Galing Pimpin Kadin Kalbar, Wagub Krisantus Dorong Investasi Berkelanjutan

Ia menambahkan, situasi ini tidak sesuai dengan cita-cita pendiri bangsa dan amanat Pancasila serta UUD 1945 yang menyebutkan kekayaan alam dikuasai negara untuk kesejahteraan masyarakat.

Pemuda Dayak Harus Berkontribusi dalam Pembangunan IKN

Lebih lanjut, Krisantus berharap agar pemuda Dayak menguasai teknologi dan mengambil peran strategis dalam pembangunan IKN. Menurutnya, pemuda Dayak tidak boleh hanya menjadi “tukang aduk semen” atau buruh kasar. Sebaliknya, mereka harus bisa berkontribusi dalam hal konsep dan gagasan.

“Saya ingin generasi Dayak ini juga berkontribusi dalam pembangunan IKN. Jadi kita ini bukan hanya tukang aduk semen, bukan hanya tukang pikul, tetapi kita juga berkontribusi di bidang konsep bagaimana menyelesaikan pembangunan IKN ini,” tegas Krisantus.

Baca :  Pengda IJTI Kalbar Bersiap Gelar HUT ke-6 dengan Serangkaian Acara Menarik

Ia juga menegaskan dukungan penuh Kalimantan Barat terhadap proyek IKN, karena ia meyakini proyek ini akan membawa dampak positif bagi seluruh Kalimantan, termasuk di bidang infrastruktur, pendidikan, dan kesehatan.

Sementara itu, Gubernur Kalimantan Tengah, Agustiar Sabran, menyampaikan bahwa seminar ini bukan sekadar diskusi, melainkan sebuah komitmen bersama untuk mengenang sejarah penting Perjanjian Damai Tumbang Anoi Tahun 1894. Perjanjian ini merupakan fondasi perdamaian dan persaudaraan bagi masyarakat Dayak.

“Semangat kebersamaan ini melintasi batas daerah dan negara. Meski hidup di 3 negara berbeda, Indonesia, Malaysia, dan Brunei, kita tetap satu Suku Bangsa Dayak,” pungkas Agustiar. (adp/01)

Facebook Comments

Artikel ini telah dibaca 131 kali