KalbarOke.Com – Wali Kota Pontianak, Edi Rusdi Kamtono, menyampaikan duka cita mendalam atas meninggalnya Halid Abdullah, korban kecelakaan lalu lintas yang melibatkan kendaraan tronton di Jalan Tanjungpura pada Rabu (12/11/2025). Edi Kamtono bertakziah ke rumah duka almarhum di Jalan Prof. M. Yamin Gang Pemangkat 1, Kelurahan Akcaya, Pontianak Selatan, Kamis (13/11/2025).
“Saya atas nama Pemerintah Kota Pontianak menyampaikan belasungkawa yang sedalam-dalamnya atas meninggalnya Bapak Halid. Semoga amal ibadah beliau diterima di sisi Allah Subhanwata’ala, dan keluarga yang ditinggalkan diberi ketabahan serta kesabaran,” ujar Edi usai bertakziah.
Musibah berulang ini kembali menyoroti isu krusial di Pontianak, yaitu maraknya kecelakaan yang melibatkan kendaraan berat. Wali Kota Edi Kamtono kembali menegaskan perlunya pemindahan total aktivitas pelabuhan dari pusat kota ke Pelabuhan Kijing di Kabupaten Mempawah.
Wali Kota Edi Kamtono mengungkapkan keprihatinannya terhadap peningkatan volume kendaraan berat, terutama truk trailer dan kontainer, yang disebabkan oleh peningkatan kapasitas pelabuhan di dalam kota yang kini dianggap telah melebihi batas.
Pemerintah Kota Pontianak telah mengambil kebijakan berupa pembatasan jam operasional kendaraan besar, dengan rincian:
• Kontainer 20 feet: Dilarang beraktivitas pukul 06.00 – 08.00 WIB dan 16.00 – 19.00 WIB.
• Kontainer 40 feet: Dilarang beroperasi pukul 05.00 – 21.00 WIB.
Namun, pembatasan ini dinilai belum solutif karena di luar jam larangan, lalu lintas di dalam kota tetap padat dan tidak ada jalur alternatif yang memadai.
“Setiap hari ada sekitar 200 hingga 300 truk dan kontainer keluar masuk pelabuhan. Jika semua harus dikawal, tentu memerlukan banyak personel,” jelasnya.
Edi Kamtono menyoroti dilema ekonomi: jika operasional truk dihentikan sepenuhnya, hal ini akan berdampak buruk pada distribusi ekonomi, terutama kebutuhan pokok masyarakat di Kalimantan Barat. Oleh sebab itu, menurutnya, solusi terbaik adalah relokasi aktivitas pelabuhan ke Kijing.
Wali Kota Pontianak terus mendorong agar pelabuhan dipindahkan ke Kijing, disertai dengan pembangunan jalur baru, seperti jalan outer ring road, untuk mengurai kepadatan. Ia bahkan mengusulkan pembangunan jalan tol yang menghubungkan Pontianak dan Mempawah jika memungkinkan.
Edi Kamtono memastikan bahwa jika Pelabuhan Kijing beroperasi penuh, truk kontainer tidak perlu lagi melintasi Kota Pontianak. Truk kecil, jika ada, hanya akan melayani pelabuhan dengan kapasitas terbatas.
Wali Kota berjanji akan kembali berkomunikasi dengan Gubernur Kalimantan Barat untuk mendorong Pelindo segera mengoperasikan Pelabuhan Kijing secara penuh, mengingat isu ini sangat penting bagi kelancaran lalu lintas dan keberlangsungan ekonomi daerah.
Mengingat risiko yang masih tinggi, Edi Kamtono mengimbau masyarakat untuk selalu berhati-hati, terutama saat melintasi ruas jalan yang kerap dilalui kendaraan berat, seperti Jalan Tanjungpura, Imam Bonjol, Pak Kasih, dan Kom Yos Sudarso. Ia juga meminta para pengemudi kendaraan kontainer dan pengendara lainnya agar lebih waspada dan menaati aturan keselamatan yang berlaku.






