Mempawah – Masyarakat mendukung pembangunan Pelabuhan Internasional Kijing di Desa Sungai Kunyit, Kecamatan Sungai Kunyit, Kabupaten Mempawah. Namun mereka berharap, penilaian harga pembebasan lahan masyarakat yang menjadil areal pembangunan pelabuhan dilakukan terbuka atau transparan.
“Kita mendukung dengan sepenuhnya pembangunan ini, yang pasti harus terbuka. Masalah harga terbuka, jadi kalau harga itu sudah terbuka-kan, jadi berapa berapa kan kita saling menerima, tolak ukurnya jelas tidak maju tidak mundur,” kata Effendi, perwakilan masyarakan Desa Sui. Bundung Laut, saat ditemui KalbarOke.com, Senin (22/10) Siang.
Ia mengatakan, penilaian harga pada tahap pertama pembesasan lahan tidak dilakukan secara terbuka. “Tertutup pak, jadi tidak ada negosiasi. Harga tu langsung. Cuman kami ini kan belum pak. Kami ni bakal, bakal dibebasin. Cuman itulah kuncinya keterbukaan itu yang kami cari, transparansinya,” ungkap pria yang lahannya masuk pada tahap pembebasan lahan yang ke-2.
Effendi berharap nilai ganti rugi atau pembayaraannya juga harus sesuai. Karena demi melanjutkan kehidupan mereka untuk selanjutnya. “Kesejahteraannya itu harus diperhatikan. Jadi kita tidak bisa, kalau memang ganti ruginya tidak sesuai. Semua apapun yang ada di masyarakat baik itu pembangunannya usahanya harus diperhatikan, nilainya harus disesuaikan,” harapnya. (Zz)
Artikel ini telah dibaca 1763 kali