KalbarOke.Com – Curah hujan yang tinggi dalam beberapa hari terakhir di wilayah Kubu Raya membuat jalanan licin dan rawan kecelakaan. Menanggapi kondisi ini, Polres Kubu Raya mengimbau para pengendara untuk meningkatkan kewaspadaan, bukan hanya terhadap kondisi jalan, tetapi juga memastikan kendaraan dalam keadaan prima.
Kasatlantas Polres Kubu Raya, AKP Supriyanto, melalui Kasubsi Penmas AIPTU Ade, menegaskan bahwa kecelakaan di musim hujan sering kali dipicu oleh dua faktor utama: kelalaian manusia dan kondisi kendaraan yang tidak layak.
“Banyak pengendara yang kurang waspada saat hujan. Selain mengurangi kecepatan dan menjaga jarak aman, pastikan kondisi kendaraan, terutama rem dan ban, dalam kondisi baik,” ujar Ade, Senin (25/8/2025).
Aquaplaning dan Jarak Pandang yang Terbatas
Ade menjelaskan, genangan air yang menutupi lubang dan fenomena aquaplaning menjadi ancaman serius bagi pengendara. Aquaplaning terjadi ketika ban kendaraan kehilangan kontak dengan permukaan jalan karena melayang di atas lapisan air, sehingga pengendara kehilangan kendali. Fenomena ini sering terjadi pada kendaraan yang melaju dengan kecepatan tinggi.
Selain itu, jarak pandang yang berkurang akibat hujan deras juga menjadi tantangan. Untuk itu, Ade mengingatkan pengendara agar selalu menyalakan lampu utama, bahkan di siang hari, agar lebih terlihat oleh pengguna jalan lain. Bagi pengendara motor, penggunaan jas hujan yang tidak mengganggu keseimbangan sangat dianjurkan.
Perawatan Kendaraan di Musim Hujan
Polres Kubu Raya menekankan pentingnya perawatan kendaraan di musim hujan. Ban yang sudah aus dan rem yang tidak responsif adalah faktor krusial yang bisa menyebabkan kecelakaan.
“Sebelum bepergian, periksa kondisi ban, rem, dan lampu. Untuk pengendara mobil, pastikan wiper berfungsi dengan baik. Sementara bagi pengendara motor, perhatikan rem cakram dan pastikan alur ban masih tebal,” terang Ade.
Tak hanya kondisi kendaraan, kondisi fisik pengendara juga tak kalah penting. Ade mengingatkan agar tidak memaksakan diri berkendara saat lelah atau mengantuk, karena kombinasi antara fisik yang tidak fit dan jalan yang licin bisa berujung fatal.
“Imbauan ini berlaku untuk semua, mulai dari pengendara pribadi, sopir angkutan umum, hingga kendaraan logistik. Keselamatan di jalan adalah tanggung jawab kita bersama,” tegas Ade. (rls/01)
Artikel ini telah dibaca 46 kali