Pontianak – Hujan deras disertai angin kencang dan guntur, yang terjadi pada hari Rabu (28/11) kemarin di beberapa wilayah Kalbar, menurut BMKG merupakan dampak dari fenomena cuaca ekstrim yang diakibatkan siklus peralihan musim di akhir tahun.
Dampak cuaca ekstrem tersebut telah mengakibatkan rusaknya beberapa atap rumah yang beterbangan, genangan di beberapa jalan hingga merobohkan sebuah papan Reklame di Kota Pontianak.
BMKG Supadio Pontianak menganalisa, kecepatan angin di beberapa Stasiun pemantau memang cukup tinggi. Seperti di Stasiun Klimatologi Mempawah didapati sekitar 8 knot (sekitar 15 km/jam), di Stasiun Meteorologi Maritim Kota Pontianak mencapai 20 knot (sekitar 37 km/jam), dan di Stasiun Meteorologi Supadio adalah 27 knot (sekitar 50 km/jam).
Begitu pun dengan curah hujan dengan ketinggian pasang air di Muara Sungai Kapuas Kecil. Stasiun Meteorologi Maritim Pontianak mengamati pada hari Rabu kemarin, merupakan puncak periode pasang kali mencapai 248cm.
Kepala stasiun BMKG Supadio Pontianak, Erika Mardiyanti mengatakan pihaknya memperkirakan hingga tiga hari ke depan masih berpotensi terjadi hujan lebat yang bisa disertai dengan angin kencang dan petir di sembila Kabupaten Kota di Kalbar.
“Kami memprediksi cuaca buruk masih akan terjadi di beberapa Kabupaten Kota. Yakni di Kab Ketapang, Kayong Utara, Kubu Raya, Kota Pontianak, Sanggau, Sekadau, Sintang, Melawi dan Kapuas Hulu,” ujarnya.
“Ada kemungkinan juga puncak pasang air laut pada periode ini masih cukup tinggi hingga tanggal 1 Desember. Jadi kita himbau kepada masyarakat untuk selalu waspada dengan kondisi cuaca tersebut,” imbuhnya. (Ar)
Artikel ini telah dibaca 1585 kali