KalbarOke – Rekapitulasi hasil pelaksanaan Pemilihan Umum di Kalimantan Barat harus diawasi ketat. Demikian ditegaskan Ketua Himpunan Mahasiswa Politik Fisip Untan Iko, hari ini, di Pontianak.
“Apa hasil yang ada di tempat pemungutan suara TPS mesti sama dengan yang direkap, jika pun ada yang eror pihak KPU dan jajaran mesti perbaiki,” tegasnya.
Menurut Iko, satu pun tidak boleh ada suara rakyat yang telah diamanahkannya tercedrai. Karena bila itu terjadi maka akan menodai sebuah proses demokrasi.
“Apalagi kalau sampai ratusan atau ribuan teritak atis apapun itu alasannya. Salah pencatatan dan lainnya, terlebih disengaja dengan motif tertentu,” jelasnya.
Ketua Himpunan Mahasiswa Politik Fisip ini berharap, seluruh elemen masyarakat di Kalbar juga dapat menaruh perhatian dan mengawasi.
“Berpatokan pada data yang dimilki, bersama kita kontrol,” ujarnya. “Kalau ada yang janggal, ya, bisa dilaporkan ke pihak berwenang,” tambahnya.
Dilihat dari data Sirekap melalui situs Pemilu2024.kpu.go.id hingga Senin (4/3) sore, publik masih tersaji angka 74,30 persen data masuk untuk perolehan suara DPR RI di daerah pemilih (dapil) Kalbar I. Sementara di dapil Kalbar II hanya 69,51 persen.
Lambannya proses penyajian data yang sempurna 100 persen di situs tersebut memunculkan kekhawatiran banyak pihak, terutama dari kalangan para peserta pemilu serentak 2024 serta masyarakat yang menjadi simpatisannya.
Data masuk 74,30 persen di situs tersebut menunjukkan perolehan suara DPR RI dapil Kalbar I dijuarai oleh PDIP dengan raiha suara sah Parpol dan Calonnya sebanyak : 227.614. Sementara di urutan kedua hingga ke delapan ke bawah ada Golkar, Nasdem, Gerindra, PKB, PKS, PAN dan Demokrat.
Begitu juga dengan dapil Kalbar II, dari data masuk 69,51 persen, PDIP juga menjuarai perolehan suara, disusul Nasdem, Golkar dan Gerindra. (Aw/02)
Artikel ini telah dibaca 3602 kali