Batu Layang – Ada-ada saja. Galau karena asmara ternyata bisa berujung maut. Itulah setidaknya yang dialami oleh seorang pemuda di kawasan Batu Layang, Pontianak Utara.
Rabu malam tadi, Fat nekat mengakhiri hidupnya dengan seutas tali di pohon rambutan. Dengan leher terjerat, pemuda ini terbujur kaku saat ditemukan oleh rekannya.
Dedy dan Dinus, kedua teman Fat, menceritakan, seperti biasa, tadi malam, usai bermain futsal, mereka melintas Gang Balikangado, Jalan Panca Bhakti, Kelurahan Batu Layang. “Kami terkejut melihat Fat ada di pokok rambutan itu dan sudah tak bernyawa,” ujarnya, menunjuk ke tempat yang biasa mereka tongkrongi tersebut.
Sambil terkaget-kaget, keduanya langsung mendatangi Polsek Pontianak Utara untuk melaporkan kejadian yang menimpa Fat. Polisi pun mendatangi lokas untuk melihat apa gerangan yang terjadi.
Dari olah tempat kejadian perkara, untuk sementara Polisi tidak menemukan tanda kekerasan fisik yang dialami Fat, kecuali lilitan tali yang memcekik lehernya sehingga menyebabkannya meninggal dunia.
Plh Kanit Reskrim Polsek Pontianak Utara, Ipda Sani, mengungkapkan tepon genggam milik korban ditemukan di lokasi kejadian. Dari chat yang terekam di HP, malam itu Fat sempat ngobrol via whatsapp dengan seorang wanita yang didiga adalah kekasihnya. “Kabaranya belakangan dia sering galau dan curhat di media sosial terkait asmara,” ujar Kanit Reskrim mengutip cerita dari rekan Fat.

Bahkan kabarnya, Rabu malam tadi, Fat masih sempat nongkrong bareng teman. Dan tak lama kemudia dia beranjak pergi sambil ngobrol di handphone. Rupanya ia pergi ke pohon rambutan yang tak jauh dari rumahnye tersebut.
Atas kejadian ini, pihak keluarga mengaku enggan mengomentari. “Kami ikhlas,” celetuk salah seorang dari keluarga Fat. “Selama ini Fat Kami kenal sebagai teman yang baik,” imbuh rekan Fat menimpali. (Ata)
Artikel ini telah dibaca 4344 kali