Wanita Tani Genjot Ekonomi Keluarga

Ketahanan pangan merupakan basis yang sangat penting bagi suatu bangsa. Tentunya dengan mewujudkan ketersediaan pangan bagi seluruh rumah tangga dalam jumlah yang cukup, mutu gizi yang layak dan aman dikonsumsi. Karena itu, sangatlah penting meningkatkan kesadaran masyarakat agar mampu memanfaatkan perkarangan rumah. Inilah yang dilakukan Kelompok Wanita Tani Bogenville di Gang Beringin 3, RT.02/RW.14, Kelurahan Batulayang, Pontianak Utara, Kalimantan Barat.

PONTIANAK, KB1 – Upaya pemenuhan pangan keluarga dilakukan Kelompok Wanita Tani Bogenville dengan membudidayakan berbagai jenis tanaman sesuai kebutuhan seperti aneka umbi, sayuran, buah serta budidaya ikan sebagai tambahan untuk  ketersediaan sumber karbohidrat, vitamin, mineral dan protein bagi keluarga. Kegiatan ini dilakukan dengan pola pembedayaan wanita untuk mengoptimalkan manfaat pekarangan rumah sebagai sumber pangan keluarga.

“Kita ingin maju, melihat di lingkungan kami banyak lahan-lahan yang masih kosong tentu bisa dimanfaatkan. Dengan anggota yang mayoritas ibu rumah tangga kami memanfaatkan peluang ekonomi keluarga di lingkungan kami melalui sektor pertanian,” kata Siti Hamidah, Ketua Kelompok Wanita Tani Bougenvile.

Pendekatan pengembangan dilakukan dengan mengembangkan pertanian berkelanjutan antara lain dengan membangun kebun bibit dan mengutamakan sumber daya lokal disertai dengan pemanfaatan pengetahuan lokal. Sehingga kelestarian alam pun tetap terjaga. Di mana konsep pemanfaatan pekarangan akan lebih terasa sebagai gerakan apabila diwujudkan dalam bentuk kawasan yang artinya masyarakat yang berpartisipasi dalam kegiatan ini berada dalam suatu wilayah.

“UKM yang ada di sini dikelola oleh para ibu-ibu, memanfaatkan hasil pertanian yang kami tanam sendiri. Sebab di sini kami punya kebun bibit menyediakan beragam jenis tanaman yang nanti disuplay ke semua anggota untuk ditanam di pekarangan rumah masing-masing,” jelas Siti Hamidah.

Baca :  Produk Perikanan Sultra Tembus AS dan Thailand

Pekarangan rumah bisa dimanfaatkan menjadi sumber pangan secara berkelanjutan dalam pemenuhan kebutuhan gizi warga. Upaya ini tentu saja bermanfaat pada pemenuhan kebutuhan pangan di tingkat perorangan. Dengan memanfaatkan potensi sumber daya alam, manusia, sosial, ekonomi dan kearifan lokal secara bermanfaat. Projek inilah yang digarap Kelompok Wanita Tani Bogenville dengan tak hanya menjadikan pekarangan rumah menjadi sumber pangan namun hasil tanaman juga diolah menjadi sebuah produk makanan bernilai ekonomis untuk dijual.

“Alhamdulillah sejak dibentuk kelompok wanita tani, banyak sekali perubahan yang dialami bagi warga kami terutama peningkatan ekonomi. Jika tadinya ibu-ibu rumah tangga mungkin hanya mengharapkan nafkah dari para suami tapi sekarang juga dapat membantu perekonomian keluarga,” ungkap Siti Hamidah.

Tanaman yang diusahakan di perkarangan rumah warga ini seperti kelompok sayuran, buah dan tanaman obat. Sebab hampir semua jenis tanaman dapat ditanam dalam pot, polybag dan bedengan. “Kini kami bisa lebih hemat, jika dulu harus beli cabe atau jeruk sambal bahkan sayuran yang menjadi kebutuhan dapur, sekarang tinggal memetik di pekarangan, bahkan kami juga bisa mendapatkan keuntungan ekonomis dari bisnis tani yang dikelola kelompok ini,” beber Siti Hamidah.

Untuk mensukseskan bisnis pertanian ini secara berkelanjutan, mereka membangun kebun bibit untuk memasok kebutuhan bibit bagi anggota kelompok. Sehingga tercipta keberlanjutan kegiatan yang manfaatnya bisa dirasakan langsung oleh masyarakat. Pengembangan kebun bibit mengutamakan tanam-tanaman yang banyak dikonsumsi oleh masyarakat setempat ataupun jenis tanaman baru yang memiliki keunggulan nilai gizi.

Baca :  Sri Mulyani Tegaskan Komitmen Indonesia pada AIIB: Dorong Inovasi Pembiayaan dan Infrastruktur Hijau

“Jadi hasil dari pekarangan lahan garapan bersama juga bukan mutlak untuk masuk kas kelompok namun juga untuk kesejahteraan kelompok. Jadi hasil yang kita tanam itu, kita bagikan kepada para anggota karena itu yang utama,” ungkap Siti Hamidah.

Pendayagunaan perkarangan rumah akan memberikan pengaruh besar untuk mewujudkan ketahanan pangan nasional. Sebab kegiatan ini akan meningkatkan jumlah produksi pangan nasional dan memantapkan ketahanan pangan. Sedangkan pengembangan produk melalui peran industri pengolahan berdayaguna untuk meningkatkan cita rasa dan citra produk pangan khas Nusantara. Jika sudah demikian, maka kerawanan pangan tidak akan terjadi di daerah ini. Setidaknya inilah yang menjadi harapan Siti Hamidah dalam Kelompok Wanita Tani Bogenville yang dimotorinya.

“Kalau kebutuhan kelompok sudah cukup baru kelebihan hasil tani yang ada kita jual, jadi tujuan kita untuk memakmurkan anggota setelah itu baru cari yang lebihnya,” jelas Siti Hamidah.

Dengan memanfaatkan pekarangan rumah, masyarakat sebenarnya mampu memenuhi kebutuhan pangan keluarga secara maksimal. Namun sayangnya,  ketahanan pangan di negara berlambang burung garuda ini masih terbilang lemah.  Banyak warganya yang belum bisa memenuhi gizinya setiap hari. Kenyataan ini mesti menjadi cambuk kita semua untuk mengelola sumber daya yang ada. Maka konsep kegiatan optimalisasi pertanian penting dilakukan untuk ketahanan pangan dan peningkatan perekonomian masyarakat. (deL/02)

Facebook Comments

Artikel ini telah dibaca 1981 kali