Ada Bidan “Syantik” di Festival Saprahan

Mutiarani Davina (kiri) dan Datwi Rezky Wulandari (kanan), kedua peserta Festival Saprahan ini merupakan Bidan di Posyandu Siantan Hilir. (Foto : Ary Setyawan)

Pontianak – Alamak, sudahlah berparas “syantik” bak Bidadari. Mahir pula mengobat orang sakit dan menyajikan makanan saprahan.

Nyaris semua pasang mata baik pria maupun wanita yang hadir di acara Festival Saprahan HUT Kota Pontianak ke 247 di Gedung PCC Rabu (17/10) pagi meliriknya. Termasuk awak media yang meliput acara tersebut.

Dua wanita yang mencuri perhatian ini merupakan peserta Festival bernomor urut 30.

Namanya Datwi Rezky Wulandari dan Mutiarani Davina. Keduanya berprofesi sebagai Bidan di Posyandu Kelurahan Siantan Hilir.

Baca :  Pergantian Tahun Baru Islam 1 Muharam 1447 H di Pontianak: Momentum Perbaikan Akhlak dan Evaluasi Diri

Meski keseharianya bekerja melayani, merawat dan mengobati orang sakit. Tapi mereka tak kalah lihai dalam menyajikan Saprahan.

Menawannya paras mereka selaras dengan cara penyajian. Mereka terlihat elok dan lemah lembut saat meletakkan satu demi satu hidangan lauk.

Cara Datwi Rezky Wulandari saat menghidangkan saprahan. (Foto : Ary Setawan)

Saat diwawancarai, mereka mengaku telah latihan selama dua Minggu untuk menguasai etika penyajian Saprahan.

Selain itu, menu yang mereka hidangkan juga cukup menggiurkan lidah.Yakni Semur Daging, Sambal Wak Dolah, Pajeri Nanas, dan Nasi Kebuli.

Baca :  Ajang Artis Dayak Kembali Digelar, DAD Pontianak: Momentum Kebangkitan Seni Dayak

Dua Bidan “syantik” yang sedikit pemalu saat kami wawancarai ini mengajak para kawula muda Pontianak untuk turut terlibat dalam menjaga khasanah Budaya Melayu Saprahan.

”Generasi muda seharusnya banyak ikut serta seperti kita. Jadi bisa tau kalau budaya Melayu Pontianak tu seperti ini,” ucap Wulan kepada Kalbaroke.com. (AR)

Facebook Comments

Artikel ini telah dibaca 1562 kali