KalbarOke.Com – Musyawarah Wilayah (muswil) Dewan Pengurus Wilayah Rabithah Alawiyah (DPW-RA) Kalimantan Barat digelar Senin siang (21/4/25) di salah satu Hotel di Kota Pontianak.
Untuk Kalbar, muswil ini merupakan perdana karena pertama kalinya digelar sepanjang sejarah terbentuknya organisasi yang menghimpun warga negeara Indonesia keturunan dari keluarga Ba’alawi.
Adapun salah satu agenda penting dalam muswil adalah memilih ketua DPW-RA Kalbar. Sebelum Muswil dilangsungkan, pihak panitia pun mengundang semua Dewan Pengurus Cabang (DPC) tingkat kabupaten kota yang sudah terbentuk.
“Saat ini yang sudah ada (DPC) Pontianak, Ketapang, Mempawah, Kubu Raya dan Kayong Utara. Ini kita undang perwakilannya untuk kemudian memilih dan memutuskan siapa ketua (DPW-RA) serta struktur kepengurusannya,” ujar Abdul Mujib Al-Haddad selaku ketua panitia.
Menurut Mujib, kepengurusan tingkat wilayah (DPW-RA Kalbar) ini dibentuk untuk memudahkan koordinasi antar pengurus sesuai tingkatan.
“Hasil daripada muswil ini kami harapkan dapat semakin meningkatkan kinerja organisasi dan semakin mampu menjangkau tempat-tempat yang sebelumya tidak ada DPC, serta mengharmoniskan hubungan antar DPC,” harapnya.
Setelah melalui mekanisme dan tata tertib yang cukup alot, (Habib) Abdussalam Bin Alwi Al-Hinduan akhirnya berhasil menjadi Ketua Terpilih Dewan Pengurus Wilayah Rabithah Alawiyah (DPW-RA) Kalimantan Barat, pada senin sore (21/4/25).
Beliau Abdussalam Al-Hinduan selama ini dikenal sebagai pendakwah yang aktif, yang juga merupakan pendiri dan pengasuh majelis Liwaul Musthofa di Jakarta.
Jalannya proses muswil juga turut dikawal langsung oleh Ketua DPP Rabithah Alawiyah (Habib) Taufik Bin Abdul Qodir As-Segaf dan jajaran pengurus DPP lainnya, serta disaksikan sejumlah tokoh Ba’alawi di Kalbar.
Tak hanya untuk mengikuti muswil, kedatangan Habib Taufik juga untuk menghadiri acara Halahbihalal yang digelar oleh DPC Rabithah Alawiyah Kota Pontianak, di Istana Kesultanan Kadriah Pontiana, Senin malam.
“Ini menunjukkan Kalimantan Barat khususnya Kota Pontianak mempunyai Alawiyyin yang jumlahnya cukup signifikan, jadi perhatian serius pihak DPP,” jelas Abdul Mujib Al-Haddad yang juga merupakan Ketua DPC Rabtihah Alawiyah Pontianak. (Aw/01)
Artikel ini telah dibaca 1169 kali
