PONTIANAK, KB1 – Pakar Biologi Perairan Universitas Tanjungpura Pontianak, Tri Rima Setyawati mengatakan kondisi air parit yang keruh menunjukkan ekosistem di lingkungan perairan telah mengalami penurunan kualitas. Selain berbahaya bagi aktifitas manusia, kondisi ini juga berdampak buruk terhadap biota yang terdapat di dalam badan perairan.
“Kekeruhan dalam suatu badan perairan disebabkan adanya partikel-partikel yang terlarut dalam perairan tersebut,” kata Tri, saat di temui di Fakultas MIPA Untan Pontianak, Kamis (30/10/2014)
Menurut dia, dilihat dari sumbernya maka partikel-partikel yang ada dapat berasal dari sumber alami ataupun akibat dari campur tangan manusia. Sebab air yang keruh menjadi indikator tercemarnya sebuah badan perairan baik secara biologis maupun kimia.
“Hal tersebut tidak hanya berbahaya bagi manusia yang menggunakan air tersebut, tapi juga memberikan dampak buruk bagi keseimbangan ekosistem perairan,” jelasnya.
Tri menuturkan, salah satu dampak langsung yang sering terjadi akibat menggunakan air yang tercemar adalah penyakit disentri serta beberapa penyakit kulit. Sebab air kotor menjadi media yang cocok untuk pertumbuhan mikroorganisme patogen.
“Untuk itu pemerintah maupun masyarakat harus kompak menjaga kebersihan badan perairan, agar tidak tercemar limbah berbahaya,” harapnya. (Tan)
Artikel ini telah dibaca 1594 kali