Indeks

Aksi Bersih Kapuas: Ratusan Kilogram Sampah Diangkut dari Sungai

Aksi Bersihkan Kapuas mewarnai Kolase Journalist Camp (KJC) 2025. Peserta bersama FAJI Kalbar dan warga mengumpulkan 700 kg sampah dari Sungai Kapuas dan Kampung Caping, Pontianak. Foto: Deli

KalbarOke.com – Rangkaian kegiatan Kolase Journalist Camp (KJC) 2025 diwarnai aksi nyata peduli lingkungan bertajuk Bersihkan Kapuas. Puluhan peserta turun langsung memungut sampah di kawasan Sungai Kapuas dan lingkungan Rumah Budaya Kampung Caping, Pontianak, Minggu 24 Agustus 2025 pagi.

Dari aksi itu, terkumpul 700 kilogram sampah dari bantaran sungai hingga kolong rumah warga. Kegiatan ini melibatkan kolaborasi dengan Federasi Arung Jeram Indonesia (FAJI) Kalbar, Dinas PUPR Kota Pontianak, dan masyarakat sekitar.

Sampah Plastik Ancaman Serius

Ketua Yayasan Kolase, Andi Fachrizal, menyebut aksi bersih sungai merupakan bagian penting kampanye kesadaran lingkungan.

“Salah satu agenda KJC 2025 adalah Bersihkan Kapuas dengan tagline jangan ada sampah di antara kita. Tantangan nyata Pontianak adalah sampah, terutama plastik. Kota ini setiap hari menghasilkan 350–400 ton sampah, sebagian besar limbah domestik,” jelasnya.

Ia menegaskan, sampah plastik berpotensi menyumbat parit dan memicu banjir. Padahal, jika dikelola dengan baik, plastik memiliki nilai ekonomi. “Harapannya masyarakat makin melek soal sampah dan tidak lagi menjadikan sungai sebagai keranjang sampah,” pintanya.

Susur Sungai dengan Perahu Karet

Ketua Umum Pengprov FAJI Kalbar, Yan Andria, mengatakan pihaknya menurunkan empat perahu karet dan 12 personel untuk mendukung kegiatan ini. Peserta diajak menyusuri Sungai Kapuas sambil mengumpulkan sampah di sekitar Kampung Caping.

“Jenis sampah yang ditemukan beragam, mulai dari plastik, botol kaca, popok, hingga sampah rumah tangga. Jumlahnya sangat banyak, baik di sungai maupun kolong rumah penduduk,” ungkap Yan.

Ia menekankan, persoalan sampah bukan hanya berasal dari warga sekitar, tapi juga kiriman dari hulu dan hilir sungai. “Kalau hanyut ke laut, sampah plastik akan menjadi masalah besar karena sulit terurai,” tutupnya. (*/)

Facebook Comments

Artikel ini telah dibaca 140 kali

Exit mobile version