Indeks

Ekonomi Indonesia Tumbuh 5,12 Persen, Masuk Jajaran Tertinggi di G20 dan ASEAN

Ilustrasi Pemerintah fokus pada percepatan investasi, reformasi perizinan, dan peningkatan konsumsi rumah tangga untuk menjaga momentum pertumbuhan.

KalbarOke.com – Pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2025 mencapai 5,12 persen, menjadikan Indonesia salah satu negara dengan performa terbaik di antara anggota G20 dan ASEAN.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengungkapkan, pemerintah berkomitmen menjaga momentum positif ini melalui percepatan investasi, kemudahan perizinan berusaha, dan peningkatan konsumsi rumah tangga.

“Bapak Presiden memberi arahan terkait perkembangan perekonomian. Dengan pertumbuhan 5,12 persen, kita menjadi salah satu yang tertinggi di kawasan G20 maupun ASEAN,” ujar Airlangga usai mengikuti Sidang Kabinet Paripurna yang dipimpin Presiden Prabowo Subianto di Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu 6 Agustus 2025.

Airlangga menambahkan, peningkatan kinerja ekonomi juga tercermin dari sektor ketenagakerjaan. Saat ini, 97,73 persen penduduk usia kerja telah terserap di pasar tenaga kerja, setara dengan penyerapan 3,59 juta orang dalam setahun terakhir.

Presiden Prabowo juga menekankan pentingnya daya saing nasional. Untuk itu, pemerintah mempercepat reformasi perizinan melalui penerapan metode positif dalam sistem perizinan berusaha terintegrasi (OSS).

Memasuki semester II 2025, fokus kebijakan diarahkan pada penguatan daya beli masyarakat dan konsumsi rumah tangga.

Program unggulan yang disiapkan antara lain dorongan investasi kawasan, ekspor, pembiayaan perumahan melalui FLPP dan Kredit Usaha Rakyat (KUR) Perumahan, serta fasilitas PPN Ditanggung Pemerintah (DTP) 100 persen untuk pembelian rumah hingga Rp2 miliar yang berlaku sampai akhir 2025.

“Untuk sektor konstruksi, KUR perumahan bersifat revolving hingga Rp20 miliar dan melibatkan kontraktor UMKM. Ini diharapkan mendorong geliat ekonomi dari bawah,” jelas Airlangga.

Pemerintah juga menyiapkan program strategis untuk menghadapi momen Natal dan Tahun Baru, sekaligus mematangkan pembahasan APBN 2026 yang akan disampaikan Presiden pada 15 Agustus 2025.

Airlangga menegaskan, selain kebijakan anggaran, program non-anggaran yang mampu memperkuat iklim investasi akan menjadi prioritas kementerian dan lembaga. “Investasi menjadi kunci pertumbuhan ekonomi berikutnya,” pungkasnya. (*/)

Facebook Comments

Artikel ini telah dibaca 36 kali

Exit mobile version