Indeks

Halal dan Trauma Sosmed Pengaruhi Capaian Vaksin MR

Ketua MUI Kubu Raya, Zamroni. Foto Septa Haryati

Kubu Raya – MUI Kubu Raya telah berupaya membantu Dinas Kesehatan dalam mendukung program Imunisasi Measles Rubella. Sosialiasi di titik –titik penolakan tertinggi juga sudah dilakukan dengan menggandeng pemerintah setempat. Namun sayang, hingga kini capaian Vaksin MR di Kabupaten Kubu Raya masih jauh dari target.

Ketua MUI Kubu Raya, Zamroni menilai setidaknya dua faktor yang membuat masih ada masyarakat menolak Imunisasi MR. Di antaranya status halal dari vaksin tersebut, walaupun sudah difatwakan mubah. Kemudian trauma atas kejadian setelah vaksin yang banyak beredar di sosial media.

“Pertama karena status kehalalan itu. Ternyata sudah dijawab dengan fatwa pun, masyarakat mindsetnya sudah keburu tertanam itu tidak boleh, najis, tidak halal. Faktor kedua tersebarnya kejadian pasca imunisasi di media sosial, yang setelah ditelusuri ternyata hanya berita hoax. Namun, hal ini sangat berpengaruh besar terhadap tingkat kepercayaan masyarakat,” ujarnya, ketika ditemui di ruanganya, Sabtu (10/11).

Tanpa bermaksud menyalahkan pemerintah, Zamroni merasa langkah Kementerian Kesehatan sudah salah dari awal. Jika Kementerian Kesehatan meminta fatwa sebelum melaksanakan program imunisasi, hasilnya mungkin akan berbeda.

“Jadi ribut dulu, setelah ada reaksi penolakan baru Kementerian Kesehatan datang ke MUI minta fatwa. Itu yang kemudian membuat jadi agak sulit untuk meyakinkan kembali masyarakat,” kata Zamroni yang juga anggota komisi fatwa MUI Kalbar.

Fakta ditemukan MUI Kubu Raya, ternyata di komunitas non muslim di  Kecamatan Sungai Raya penolakannya juga cukup tinggi. Hal ini lebih dimungkinkan mereka takut kejadian pasca imunisasi seperti disebut Zamroni, faktor trauma atas kejadian setelah vaksin yang banyak beredar di sosial media. (ATA)

Facebook Comments

Artikel ini telah dibaca 1575 kali

Exit mobile version