Kubu Raya – Wakil Bupati Kubu Raya Hermanus mengapresiasi Rekomendasi Rakon XVIII BKOW-GOW se-Kalbar. Khususnya terkait aspirasi 50 persen keterwakilan perempuan dalam pencalonan legislatif. Sebab upaya meningkatkan kualitas berpolitik memang harus dilakukan dari dalam sistem. Karena itu, dia mendorong kaum perempuan untuk serius menyiapkan diri sebelum terjun ke politik.
“Tergantung kaum perempuannya juga. Keran sudah dibuka, siapapun boleh mendaftar. Tinggal bagaimana para perempuan ini bisa mempersiapkan diri dan percaya diri bahwa kita bisa berkiprah,” pesannya saat menerima rekomendasi hasil rapat konsolidasi BKOW-GOW se-Kalbar yang diserahkan secara resmi di Kantor Bupati Kubu Raya, Kamis (25/10).
Hermanus meminta kaum perempuan untuk memaknai politik secara positif. Jika pun terjadi penyimpangan, maka perbaikan paling efektif dilakukan dari dalam sistem. “Terkadang kembali lagi kepada perempuannya berani atau tidak. Maju saja. Yang penting punya niat. Jangan dalam hati bicara politik selalu berkonotasi negatif. Kalaupun memang seperti itu di lapangan, ya tugas kitalah untuk mengubahnya. Untuk mengubah tidak bisa hanya bersuara di luar. Tapi saatnya kita juga harus berada di dalam sistem agar bisa memperbaikinya,” jelasnya.
Ia menegaskan pemerintah daerah mendorong para perempuan untuk berani tampil. Sebab perempuan punya peran sentral dalam memajukan kaumnya sendiri. Apalagi kini perempuan sudah melek politik. “Bagaimana kita tidak hanya aktif dalam arti berorganisasi perempuan. Mungkin harus ada sebuah langkah maju untuk kita bisa mengembangkan diri lebih lanjut. Kalau bisa lewat organisasi politik yang memang peluangnya untuk bisa melakukan perubahan lebih besar,” terangnya.
Terpenting, kata Hermanus, kompetisi dalam politik harus dilakukan secara sehat. Tidak menimbulkan gesekan akibat adanya hal-hal negatif seperti ujaran kebencian dan politik identitas. “Bukan zamannya lagi kita menang dengan menyebar ujaran-ujaran kebencian. Yang terbaik adalah bagaimana kita adu program dan adu konsep. Jadi pesta demokrasi ini sekaligus caleg harus memberikan pendidikan politik yang baik. Apalah artinya menang tapi menggunakan cara-cara yang curang,” pungkasnya. (ATA)
Artikel ini telah dibaca 1227 kali