Pontianak – Setuju dengan Ketua MUI Kalbar. Ketua Majelis Wilayah Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (KAHMI) Kalbar, Muhammad Yusuf, ST juga mengaggap Festival Robo’Robo’ merupakan budaya lokal yang boleh dilaksanakan asal tidak Syirik.
Menurutnya, Robo’ Robo’ merupakan tradisi sebagian masyarakat Kalbar terutama di daerah pesisiran yang dilaksanakan setiap tahunnya di penanggalan kalender Hijriah. Tepatnya di hari Rabu terakhir bulan Safar.
“Budaya ini kan dilaksanakan di bulan Kedua kalender hijriah, di Rabu terakhir bulan itu. Tentunya tradisi yang merupakan kekayaan budaya lokal tersebut boleh dilestarikan, dengan menghindari unsur kesyirikan di dalamnya,” tukasnya.
Muhammad Yusuf, pria yang juga berketurunan Bugis Melayu ini mengatakan, selama tradisi ini niatnya hanya melestarikan budaya, maka menurutnya tidak masalah apalagi membawa efek positif bagi pembangunan daerah.
“Selama niatnya hanya melestarikan tradisi saja. Sehingga dapat membawa efek positif bagi pembangunan daerah, dan menarik orang berkunjung serta menjadi ajang promosi daerah, itukan bagus,” jelasnya sembari sibuk menjadi Calon Legislatif DPR-RI Dapil Kalbar, dari partai Hanura. (Uli)
Artikel ini telah dibaca 2272 kali