Indeks

Pemesan Alat Musik Sape’ Banyak Berasal Dari Luar Negeri

Nikodemus seorang perajin Sape' di Pontianak. Kalbaroke.com

Pontianak, Kalbaroke.com – Meski alat musik Sape’yang merupakan alat musik tradisional khas suku Dayak ini tak banyak orang bisa memainkanya, tapi salah seorang pembuat alat musik tradisional Sape’ di Pontianak mengaku, banyak pelanggan nya berasal dari luar negeri.

Alat musik tradisional Suku Dayak yang paling khas adalah Sape’, Sape’ adalah alat musik yang sudah lama gemar digunakan dari para leluhur Suku Dayak hingga sekarang untuk bernyanyi.

Bentuknya memanjang seperti gitar dan bertangkai kecil, panjangnya sekitar satu meter Sape’ memiliki dua senar tali dari bahan plastik dan hanya memiliki empat tangga nada.

Nikodemus seorang perajin Sape’ di Pontianak mengatakan sudah membuat Sape’ untuk dijual belikan sejak tahun 2009, selain untuk menambah pemasukan ekonomi keluarga, kecintaan Nikodemus terhadap Budaya Dayak juga menjadi alasan utama.

Harga Sape’ yang di produksi Niko berkisar 1 sampa 2 juta rupiah, tergantung dari tingkat kerumitan permintaan pemesan.

Sape’ yang ia produksi ini, bukan hanya dijual di Kalbar saja ternyata pemesan Sape’ buatan tangan pria berucucu 2 ini juga banyak berasal dari luar negeri.

Cara pembuatan Sape’ sendiri sesungguhnya cukup rumit, kayu yang biasa digunakan Sape’ yaitu kayu pelaik atau jenis kayu lempung dan keras lainnya. Semakin keras dan banyak urat daging kayunya maka suara yang dihasilkannya lebih bagus.

Menurut Niko, para pembuat Sape’ harus benar-benar memperhatikan kesamaan tebal tipis bagian tepi dan sisi permukan, supaya dapat menghasilkan suara yang lama, nyaring ketika dipetik serta bergetar merata.

Sementara proses pembuatan Sape’ sendiri bisa memakan waktu selama 7 sampai 10 hari lamanya. (SEP/PONTV)

Facebook Comments

Artikel ini telah dibaca 2864 kali

Exit mobile version