Pontianak, Kalbaroke.com – Raja Tayan XIV Gusti Yusri, SH meminta GP Ansor menjelaskan sikap mereka menolak kegiatan syiar Ustad Abdul Somad diberbagai daerah di Indonesia. Sebab ceramah yang dilakukan UAS dianggapnya sudah merefresentasikan suara Keraton.
“Kami memerlukan penjelasan terbuka, jujur dan gentel dari GP Ansor terkait pelarangan, pembubaran, penghadangan dan apapun istilah dan sikap GP Ansor yang selama ini menghalangi kegiatan dakwah UAS di berbagai daerah,” kata Raja Tayan dalam keterangan persnya, Kamis (4/10) di Pontianak.
Pernyataan ini terkait kegiatan Kirab Satu Negeri yang dihelat GP Ansor dan saat ini tengah berada di Wilayah Ketapang dan Sabtu dijadwalkan ke Tayan, Kabupaten Sanggau. Sebab, lanjut Raja Tayan, tanpa penjelasan terbuka dan jujur akan sulit baginya sebagai perwakilan masyarakat Tayan menerima kehadiran kegiatan GP Ansor. Termasuk Kirab yang kini tengah dihelat. Menurut Gusti Yusri, penjelasan ini diperlukan sebab syiar ataupun ceramah-ceramah yang dilakukan UAS sudah merefresentasikan suara Keraton.
“Apa yang disampaikan UAS saat ini adalah suara hati kami, adalah pesan-pesan politik kebudayaan dari Kerajaan yang dipinggirkan,” ungkapnya.
Raja Tayan bergelar Panembahan Anom Paku Negara ini menilai, UAS mampu merefleksikan dan merefresentasikan dirinya sebagai sosok yang dipercaya dalam menyuarakan harapan Keraton sebagai pusat lahirnya Kebudayaan dan adat istiadat dari masa lampau. Karena itu, sungguh sikap yang kontradiktif jika UAS diusir, ditolak untuk bersyiar.
“Kami Keraton-keraton di Kalbar justru well come. Dan membuka pintu selebar-lebarnya bagi UAS,” tuturnya.
Karena itu, lanjut Raja Tayan, sulit bagi pihaknya memahami, jika ada pihak yang menolak kegiatan seorang mubaliq dalam menjalankan syiarnya. Sehingga diperlukan penjelasan dari GP Ansor sebab sudah menimbulkan keresahan di masyarakat yang cinta damai, cinta pada UAS dan haus akan siraman rohani yang berbobot dan mudah dicerna.
“Karena itu sekali lagi kami mohon GP Ansor sebagai organisasi kaum muda Nahdiyin dapat memberikan penjelasan,” pintanya.
Sementara itu, Ketua Pimpinan Wilayah GP Ansor Kalbar, M. Nurdin, ketika hendak dikonfirmasi, nomor ponsel yang dihubungi sedang tidak aktif. (Red)
Artikel ini telah dibaca 2463 kali