PONTIANAK, KB1 – Produksi padi Kalimantan Barat berdasarkan Angka Ramalan (Aram) I tahun 2015 diperkirakan akan mengalami peningkatan sebesar 6,45 persen dibanding Angka Tetap (Atap) produksi tahun 2014. Analisis tersebut dikeluarkan oleh Badan Pusat Statistik Kalimantan Barat beberapa waktu lalu. Peningkatan produksi tersebut merupakan hasil dari ekstensifikasi pertanian berupa penambahan luas panen, sebab juga berdasarkan data BPS, produktifitas pertanian justru menurun sebesar 0,40 persen atau 0,12 kwintal per hektar dibanding tahun 2014.
Kepala BPS Kalbar Badar mengatakan pada tahun 2014 hasil panen di daerah ini mencapai 1.372.695 ton gabah kering giling, sedangkan pada tahun 2015 perkiraan hasil panen bisa mencapai 1.461.238 ton gabah kering giling.
“Peningkatannya untuk Angka Ramalan I tahun 2015 diperkirakan mencapai 88.543 ton atau 6,45 persen dibanding tahun lalu” kata Badar.
Meningkatnya hasil panen pada tahun 2015 ini dikatakan sebagai akibat dari luas panen yang meningkat, berdasarkan data BPS yang diterima dari Dinas Pertanian, peningkatan luas panen pada tahun 2015 ini mencapai 31.181 hektar atau 6,89 persen dibanding tahun lalu. Sedangkan Produktifitas pertanian sendiri diprediksi mengalami penurunan sebesar 0,40 persen atau 0,12 kwintal per hektar dibanding tahun 2014. Iklim dan cuaca diakatakan menjadi penyebab utama penurunan produktifitas pertanian di Provinsi Kalimantan Barat.
“Pertanian di daerah kita masih sangat dipengaruhi iklim, musim kering yang cukup panjang di tahun 2015 ini menurunkan hasil panen para pengusaha tani, jadi produktifitasnya ikut menurun” jelas Badar.
Dengan angka produksi padi sebesar 1,4 juta ton tersebut, Kalimantan Barat menduduki peringkat kedua penghasil padi terbanyak di Pulau Kalimantan. Posisi pertama diduduki oleh Provinsi Kalimantan Selatan dengan produksi padi sebesar 42,75 persen dari seluruh padi yang diproduksi Pulau Kalimantan (tan/06).
Artikel ini telah dibaca 1869 kali