KalbarOke.Com – Gubernur Kalimantan Barat, Ria Norsan, menegaskan bahwa niat kuat dan integritas adalah kunci utama dalam mencegah korupsi di lingkungan pemerintahan. Hal ini disampaikannya saat membuka acara Sosialisasi Antikorupsi Terintegrasi Tahun 2025 di Kantor Gubernur Kalbar pada Rabu (13/8). Acara ini diselenggarakan sebagai bagian dari upaya preventif untuk memperkuat budaya antikorupsi di seluruh jajaran birokrasi daerah.
Dalam sambutannya, Ria Norsan mengingatkan para pejabat dan staf untuk selalu bersyukur atas amanah yang diberikan negara dan tidak terjerumus dalam godaan korupsi. “Masalah korupsi itu tergantung pada niat. Jika kita memiliki niat yang kuat untuk mencegahnya, insya Allah kita bisa berhasil,” ujarnya. Ia menambahkan bahwa gaji dan fasilitas yang diberikan sudah seharusnya cukup, sehingga tidak ada alasan untuk melakukan tindakan menyimpang.
Gubernur Ria Norsan juga menyoroti data dari Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang menunjukkan bahwa sepanjang tahun 2024, kasus korupsi di lingkungan pemerintah daerah mencapai 51% dari total kasus yang ditangani. Sebagai respons, KPK mengembangkan sistem pengawasan baru, yaitu Monitoring Controlling Superlines for Prevention (MCSP), yang menjadi instrumen penting untuk menilai komitmen daerah dalam pencegahan korupsi.
Pemerintah Provinsi Kalbar sendiri menunjukkan komitmen tinggi dengan hasil positif dalam pencegahan korupsi. Berdasarkan data tahun 2024, Kalbar meraih nilai 91,82 pada delapan area intervensi MCSP dan menduduki peringkat ketiga dalam Indeks Pencegahan Korupsi Daerah (IPKD) di wilayah koordinasi KPK. Hasil ini, bersama dengan skor Survei Penilaian Integritas (SPI) sebesar 72,37, menjadi bukti nyata keseriusan Pemprov Kalbar dalam menjaga tata kelola pemerintahan yang bersih.
Acara sosialisasi ini juga menjadi momen penting untuk memperkuat sinergi antara eksekutif, legislatif, dan aparat penegak hukum. Ria Norsan menekankan pentingnya kolaborasi ini, terutama dalam area perencanaan dan penganggaran yang sering menjadi titik rawan penyimpangan.
Menutup sambutannya, Gubernur Ria Norsan menyampaikan harapannya agar prestasi yang sudah diraih dapat terus ditingkatkan pada tahun 2025. Ia berterima kasih kepada para narasumber dari KPK dan berharap materi yang disampaikan dapat memperluas wawasan serta meningkatkan integritas seluruh ASN di Kalbar. “Mari kita jaga semangat antikorupsi demi terwujudnya pemerintahan yang bersih dan berintegritas,” pungkasnya. (adp/01)
Artikel ini telah dibaca 44 kali