Indeks

Sidak Beras Pontianak: Wakil Wali Kota Bahasan Ngamuk, Timbangan Kurang? Siap-Siap Disegel!

Wakil Wali Kota Pontianak, Bahasan, pimpin sidak beras di sejumlah toko dan distributor. (Foto: Prokopim)

KalbarOke.Com – Kesabaran tampaknya sudah habis! Wakil Wali Kota Pontianak, Bahasan, memimpin langsung sidak dadakan ketersediaan stok dan harga beras bersama Satgas Pangan Kota Pontianak, Selasa (22/7/2025). Hasilnya? Beras premium yang beredar di pasaran ditemukan tidak sesuai takaran!

Bahasan tak main-main. Ia langsung memerintahkan distributor nakal untuk segera mengganti beras yang timbangannya kurang. Ultimatum keras dilayangkan: jika dalam waktu satu minggu tidak diindahkan, Pemerintah Kota (Pemkot) Pontianak siap mengambil tindakan tegas!

“Tujuan kami meninjau agar tidak ada pihak yang dirugikan, baik distributor maupun masyarakat. Kalau timbangan kurang, pembeli jelas rugi. Dikhawatirkan keresahan warga bisa membuat perusahaan beras ditutup. Kami ingin hal seperti ini tidak terulang,” tegas Bahasan usai peninjauan.

Keresahan warga Pontianak belakangan ini, terutama dengan merebaknya isu beras oplosan, menjadi perhatian serius. Bahasan memastikan Pemkot Pontianak akan terus melakukan pengawasan rutin dan intensif. Ia bahkan telah menginstruksikan Satgas Pangan dan instansi terkait untuk melakukan pengawasan ketat selama satu bulan penuh terhadap peredaran beras.

“Beras adalah penyangga pangan nasional. Ketahanan pangan juga menjadi arahan langsung Presiden Prabowo Subianto,” ungkap Bahasan. Ia menekankan, “Presiden berulang kali mengingatkan agar persoalan beras tidak main-main, karena menyangkut hajat hidup orang banyak.”

Tak hanya gertakan, Pemkot Pontianak juga tengah menyiapkan langkah-langkah inovatif. Bahasan mengajak masyarakat untuk tidak ragu melapor jika menemukan kejanggalan, baik kekurangan timbangan maupun dugaan beras palsu, melalui pihak berwenang atau platform resmi Pemkot.

Yang menarik, Bahasan mengungkapkan bahwa ia sudah berdiskusi dengan Bulog mengenai rencana pembuatan aplikasi khusus untuk mendeteksi beras palsu. “Dengan begitu, masyarakat bisa melakukan identifikasi sejak dini,” pungkasnya. Ini tentu menjadi angin segar bagi konsumen, memberikan mereka alat untuk melindungi diri dari praktik curang.

Dengan langkah tegas dan terukur ini, Pemkot Pontianak menunjukkan komitmennya untuk memastikan ketersediaan beras yang cukup, harga yang wajar, dan yang paling penting, kualitas serta takaran yang jujur demi kesejahteraan masyarakat. (aw/o1)

Facebook Comments

Artikel ini telah dibaca 290 kali

Exit mobile version