Sutarmidji : Budaya Saprahan dan Kuliner Melayu Daya Tarik Wisata

Gubernur Kalbar Sutarmidji saat menyantap kuliner khas melayu di Festival Saprahan HUT Kota Pontianak ke- 247 di Gedung PCC, Rabu (17/10) Pagi. Foto Ary Setiawan

Pontianak – Gubernur Kalbar Sutarmidji menilai budaya saprahan dan kuliner melayu bisa jadi daya tarik wisata. Hal itu disampaikannya, saat menghadiri Festival Saprahan HUT Kota Pontianak ke- 247 di Gedung PCC, Rabu (17/10) Pagi.

“Beberapa jenis masakan Melayu kita, ada keunikan tersendiri. Oleh karena itu, kuliner ini akan jadi daya tarik wisata sekaligus dipatenkan bila perlu, untuk melindungi hasil karya orang kita supaya tidak diklaim Negara lain,” ujar Sutarmidji, di lokasi acara.

Festival Saprahan HUT Kota Pontianak ke- 247 ini diikuti 30-an peserta lomba. Mereka menyajikan saprahan dengan menghidangkan menu masakan khas Melayu yang begitu nikmat.  Di antaranya pajeri nenas, sambal wak dolah bahkan dari jenis minuman seperti air serbat yang merupakan ciri khas hidangan pada moment tertentu.

Baca :  Rencana Anggaran Pontianak Tahun 2026 Fokus ke Infrastruktur dan Layanan Publik

“Saprahan dan arakan penganten harus tetap dilestarikan dan harus ada pakemnya biar orang tahu prosedur pelaksanaannya,” kata Sutarmidji.

Ia menilai saprahan merupakan kekayaan khasanah budaya melayu yang hingga kini masih dipraktekan di Kalbar. Meski demikian, budaya melayu yang kental dengan nilai kearifan tersebut harus terus dilestarikan melalui pengetahuan generasi mendatang.

Baca :  Peringatan Hari Anak Nasional: Gubernur Ria Norsan Prihatin Fenomena Anak SMP Sewa Kamar Hotel, Soroti Peran Orang Tua

“Kuliner khas melayu  juga perlu dilestarikan bahkan dipatenkan. Karena cita rasa kuliner khas melayu Kalbar punya keunikan tersendiri dan dapat menjadi magnet pariwisata,” jelasnya. (AR)

Facebook Comments

Artikel ini telah dibaca 1707 kali