Pontianak – Wakil Ketua Umum PP DMI, Komjen Pol. Drs. Syafruddin, M.Si, menegaskan penyebaran doktrin radikalisme sangat kecil kemungkinanya terjadi di lingkungan masjid. Sebab tidak rasional jika paham radikalisme terjadi di tempat terbuka untuk umum seperti masjid. Karena hal tersebut dianggap dapat menimbulkan bentrokan di masyarakat.
“Penyebaran doktrin paham radikalisme itu dilakukan di tempat tertutup. Masjid itu kan tempat terbuka, tempat umum, saya rasa kecil sekali hal tersebut bisa terjadi,” ujar sosok yang juga menjabat Menteri PAN RB ini, seusai melantik Ketua Umum PW DMI Kalbar, Selasa (18/12).
Menurut dia, masjid juga tidak boleh dijadikan tempat kampanye politik praktis. Oleh sebab itu, dia menghimbau kepada PW DMI Kalbar agar bisa menjadikan masjid tempat yang nyaman untuk beribadah dan penyambung tali silaturahmi demi kemaslahatan umat.
“Masjid tempat yang netral, tidak untuk ajang politik di sana. Dan kita menghimbau jadikan masjid tempat beribadah untuk menjalin hubungan islamiah, watoniah, serta membangun kemaslahatan umat,” jelasnya. (Ar)
Artikel ini telah dibaca 1479 kali