KalbarOke.Com – Bukan di lapangan tembak atau jalur patroli, melainkan di atas papan catur, strategi dan ketajaman berpikir para personel Polres Kubu Raya diuji. Dalam rangka memeriahkan HUT ke-80 Kemerdekaan RI, Polres Kubu Raya menggelar Turnamen Lomba Catur Kapolres Kubu Raya Cup 2025. Acara yang berlangsung Jumat (15/8/2025) ini tidak sekadar adu taktik, tetapi juga ajang mempererat tali silaturahmi, baik di internal kepolisian maupun dengan masyarakat.
Strategi di Meja, Gengsi di Muka
Turnamen dibuka dengan laga ekshibisi yang langsung menyedot perhatian: Kapolres Kubu Raya, AKBP Kadek Ary Mahardika, melawan Camat Sungai Ambawang, Jurin. Suasana santai namun penuh gengsi menyelimuti pertandingan. Setiap gerakan bidak seolah mencerminkan langkah-langkah taktis di lapangan tugas, penuh perhitungan dan kesabaran. Laga pembuka ini menjadi simbol sinergi antara aparat dan pemerintah daerah dalam semangat kebersamaan.
Setelah duel perdana, 15 peserta dari berbagai satuan, seksi, dan Polsek jajaran unjuk kebolehan. Setiap langkah adalah pertaruhan, setiap seruan “skak” adalah tantangan. Tawa dan riuh tepuk tangan sesekali memecah keheningan, menandakan suasana yang hangat dan kompetitif.
Catur Sebagai Filosofi Tugas Polisi
Pada akhirnya, Bripka Noven Rustam dari Sie TIK Polres Kubu Raya keluar sebagai juara. Ia mengalahkan Bripda Wisnu Pramudiya dari Polsek Kubu yang menempati posisi kedua, dan Aiptu Wijayanto dari Polsek Teluk Pakedai di posisi ketiga. Trofi dan piagam diserahkan langsung oleh Kapolres sebagai bentuk apresiasi.
Lebih dari sekadar sebuah turnamen, Kapolres Kubu Raya AKBP Kadek Ary Mahardika, melalui Kasubsi Penmas Aiptu Ade, menegaskan bahwa catur adalah metafora dari tugas seorang polisi. “Seorang polisi harus mampu berpikir cepat, tepat, dan penuh perhitungan demi keselamatan masyarakat,” ujar Aiptu Ade, menyampaikan pesan Kapolres.
Ajang ini membuktikan bahwa kecerdasan strategis, kesabaran, dan semangat sportivitas adalah kunci kemenangan, baik dalam pertandingan catur maupun dalam menjalankan tugas sehari-hari. Dengan berakhirnya turnamen ini, diharapkan semangat kebersamaan dan ketajaman berpikir akan terus tumbuh, menjadikan turnamen catur sebagai tradisi tahunan yang menghubungkan polisi dengan masyarakat dalam satu semangat persatuan. (rls/01)
Artikel ini telah dibaca 115 kali
