
PONTIANAK, KBOke – Buku Sepok Tige buah tulisan Pay Jarot Sujarwo resmi dipasarkan dalam sebuah acara launching di Kafe Canopi Center Jalan Purnama II Pontianak Selatan Minggu (19/6/16) malam. Acara ini dihadiri oleh ratusan orang penonton yang terdiri dari berbagai kalangan utamanya penggiat seni, budayawan, praktisi sastra serta sejumlah anggota komunitas. Hadir pula anggota Komisi 10 DPR RI Dapil Kalbar Ir Zulfadli, Direktur Pon TV Mursalin dan Kepala UPT Perpustakaan Daerah Kalbar Untad Dharmawan.
Dalam sambutannya, Zulfadli mengakui buku Sepok Tige yang menceritakan perjalanan “Pay sepok” ke Spanyol, sangat menarik dan bermanfaat untuk dibaca. Humor dengan gaya bahasa melayu disertai penulisan yang apik dianggapnya menjadi kelebihan sekaligus ciri khas buku ini. “Saya sarankan jangan membaca buku ini di depan orang banyak, karena anda bakal tertawa-tawa sendiri,” kelakarnya.
Sebelumnya, Zulfadli juga mengaku sudah tuntas membaca buku Sepok Dua, dari situ dia mengenal dan memahami sosok Pay Jarot Sujarwo sebagai seorang penulis yang berbakat dan bisa meng-inspirasi orang lewat tulisan. Hal inilah yang membuat politikus Golkar ini tergerak untuk “memberdayakan” Pay sebagai pemicu tumbuhnya penulis dan pemikir berkualitas dari Kalimantan Barat. Sebagai bentuk dukungannya dia memborong 100 eksamplar buku Sepok Tige untuk dibagikan kepada 100 orang penonton dalam acara peluncuran kali ini. “Tolong diinformasikan juga, siapa saja mari menulis resensi buku ini dan disampaikan ke penulis, nanti penulis resensi terbaik akan diikutsertakan dalam peluncuran buku ini di Jakarta, InsaAllah acaranya setelah lebaran,” pintanya.
Senada dengan Zulfadli, Direktur Pon TV juga memberikan apresiasi dan dukungan penuh kepada Pay dalam mengembangkan kreatifitas dan pemikirannya dalam berkarya. Saat menyampaikan sambutan, Mursalin memaparkan perlunya media massa berperan serta membesarkan penulis dan insan kreatif lainnya dalam kehidupan bermasyarakat. Pon TV sendiri dikatakannya memiliki perhatian yang sangat besar dalam upaya ini, apalagi yang menyangkut konten dan potensi lokal, selalu tersedia tempat bagi mereka. Terbukti sudah lebih dari satu tahun program inspiratif “Pay Sepok” tayang setiap pekan di Pon TV. “Orang-orang seperti Pay ini harus diberi panggung, harus diberi kesempatan untuk menyalurkan bakat dan kreatifitasnya, kasian kalau tidak difasilitasi, karya-karyanya sangat berguna bagi orang banyak,” tegasnya.
Dalam cara peluncuran kali ini juga diadakan sesi tanya jawab langsung dengan Pay Jarot Sujarwo sebagai penulis buku. Berkaos putih bertuliskan “Saye Penulis Buku Sepok Tige” dia menjawab sejumlah penanya yang penasaran dengan berbagai hal baik tentang bukunya maupun tips menulis yang dilakukan oleh Pay. Menurutnya syarat mutlak untuk pandai menulis adalah suka membaca, apapun itu, karena dengan membaca maka wawasan seseorang akan terbuka dan nalarnya jalan. “Saya dari kelas 2 SD memang senang membaca berbagai tulisan baik majalah, koran, komik dan sebagainya, dari situ timbul keiinginan untuk menulis,” ceritanya.
Pay juga menceritakan proses lahirnya buku Sepok Tige ini adalah dari kisah perjalanannya ke Spanyol tahun 2012, dimana dia mengunjungi tempat-tempat bersejarah di sana. Beberapa hal yang menjadi motivasinya menulis buku ini adalah untuk menyajikan informasi sejarah dengan metode yang berbeda, makanya buku-buku karangannya ditulis dengan bahasa melayu disertai humor lepas agar tak bosan dibaca.
Satu hal yang berbeda dari buku-buku karya Pay sebelumnya adalah nuansa religius yang cukup terasa dalam gaya penulisan buku Sepok Tige, hal ini dilakukan Pay karena dirinya mengaku setelah travelling ke berbagai negara, dia akhirnya sadar bahwa apapun yang dilakukan oleh seseorang tidak bisa lepas dari kuasa Tuhan. “Sekitar satu tahun terakhir memang saya boleh dikatakan hijrah, dalam arti mulai mendekatkan diri dengan Allah SWT, oleh karena itu dalam buku Sepok Tige ada saya sisipkan pesan-pesan religius agar kita tahu bahwa kemanapun kita pergi kita harus melibatkan Tuhan,” ceritanya.
Buku Sepok Tige terbitan Pijar Publishing ini dicetak sebanyak 1.000 eksamplar, dan dijual seharga Rp 70.000. Pay berharap bukunya mendapat sambutan yang baik oleh masyarakat Kalimantan Barat, dalam waktu dekat dia bersama teman-temannya akan mengadakan road show ke Mempawah, Singkawang, Sambas dan Ketapang memasarkan buku Sepok Tige. “InsyaAllah kalau buku ini cepat habis terjual, saya akan segera merampungkan penulisan buku selanjutnya,” tutup Pay (tan/05).
Artikel ini telah dibaca 3624 kali